Salah seorang warga, Hardin mengatakan, permainan itu sudah berlangsung lama di dua lokasi itu dan mereka sangat menikmati. Apalagi tidak ada anggota yang melakukan penangkapan terhadap mereka. Bukan, hanya hari ini tetapi setiap hari dengan taruhan uang. Dan mereka adalah para pengojek dan penarik becak. Warga yang melewati lokasi itu dengan anak-anak merasa kwatir karena akan memengaruhi anak-anak dan remaja. “Kalau orang tua tidak benar-benar mendidik dan menjaganya anak-anak bisa terpengaruh, apalagi setiap saat selalu melewati lokasi itu,” katanya.
Dia juga mengaku bahwa suatu waktu mereka sedang asyik bermain diusir oleh
salah satu petugas TNI dari Kodim, tetapi selang beberapa waktu ikut lagi
bermain. Selain itu, mereka seakan menikmati permainan judi itu, karena
sejumlah Sat Pol PP juga sering mondar-mandir.”Sat Pol PP juga Cuma lihat
begitu langsung pergi tidak ada sikap untuk membubarkan,”akunya.
Ia menyatakan masalah judi ini pernah diadukan ke Polres. Tapi sampai sekarang belum
ada tindak lanjutnya. “Kami hanya minta kepada pemerintah atau polisi segera
memberikan tindakan atau peringatan. Agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan
masyarakat di desa ini, bila perlu ditangkap saja oknumnya,” paparnya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepsul AKBP Indra Jaya Barata, ketika ditemui
Posko Malut, menjelaskan kalau pihaknya baru saja mendapat laporan mengenai
lokasi-lokasi permainan kartu domino dengan menggunakan uang itu. Hingga itu,
Kasat Reskrim telah melakukan koordinasi dengan Buru Sergap (buser) untuk
melakukan pemantauan.”Kita sudah terima dan saat ini sedang di pantau untuk
diamankan,”tandasnya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar