Senin, 25 April 2011

Gedung SMP 2 Tabona Terbakar, Siswa Nayaris Terancam Batal UN


*Soal UN MTsN Nggele Kurang Dari Percetakan*
SANANA, PM-- Kebakaran meludeskan tiga ruang belajar dan satu ruang Guru gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tabona, Kecamatan Tabona, Kabupaten Kep Sula, pada Senin (25/4) dini hari atau pukul 02.00 WIT.
Kadis Pendidikan Sedang Melihat Peseta UN
 Sejauh ini didugaan warga setempat mengatakan kebakaran 3 ruang belajar dan satu kantor Dewan Guru itu diduga kuat disengaja. Karena, api serentak dari tiga ruang, kemudian sejumlah meja yang akan dipakai sebagai tempat duduk telah dibuang di dalam sumur yang dekat dengan lingkungan sekolah.”Jadi kebakaran itu serentak naik dari dalam kelas dan membakar plafon yang terbuat dari tripleks, lalu menjalar menuju ruang guru yang saat itu diduga masih terdapat soal UN untuk kelas III,”kata salah satu saksi yang masih enggan menyebutkan namanya via telpon satelit.
Keganjalan lain, sekolah itu tidak memiliki aliran listrik. Karena, Kecamatan Tabona saja belum dipasang aliran PLN.”sekolah ini belum ada aliran listrik atau PLN, jadi tidak mungkin dari kosletan. Apalagi kursi telah dibuang dan meja dibiarkan terbakar,”akunya lagi.
Sementara itu, Kadiknas Kep Sula Hi. Jaidun, Kabid Pendidikan (Ketua Pelaksana UN Diknas Kep Sula) Samsuddin Ode Maniwi, ketika dikonfirmasikan, membenarkan kejadian tersebut. Bahkan, keduanya berencana hari ini akan langsung ke TKP untuk melihat secara langsung.”Memang ada empat ruang yang terbakar, tetapi siswa tetap menjalankan UN sebagaimana mestinya, karena soal tidak terbakar,”kata Kadiknas.
Kadiknas kemudian menjelaskan kronologis sebagaimana dilaporkan kepala Sekolah Tabona, bahwa siswa tetap melaksanakan UN, karena soal UN itu masih tersimpang di rumah camat Tabona pada saat kejadian. Kendati sebelumnya, diduga soal itu telah berada di ruang guru.”Jadi semua soal itu ternyata setelah dibawah dari Sanana tidak dibawah ke Sekolah langsung, tetapi diamankan dirumah Camat, jadi soal tidak ikut terbakar,”paparnya.
Walaupun demikian, lanjut Kadiknas pihaknya tetap akan menempuh jalur hukum, karena kuat dugaa adanya oknum terkait yang melakukan pembakaran. Dimana di TKP ditemukan sejumlah kejanggalan, selian tidak ada PLN, sekolah itu juga mempunyai pagar yang tinggi, kemudian kursi dibuang ke dalam sumur hingga menyebabkan warga untuk mengambil air agak sulit. Kemudian meja dibiarkan di dalam ruangan dan api secara serentak dari tiga ruang menyala.”Ada sejumlah kejanggalan sebagaimana diungkapkan kepala Sekolah dan camat,”akunya.
Soal UN Kurang dari Percetakan
Selain persoalan pembakaran sekolah? UN di Taliabu juga diwarnai dengan kekurangan dari percetakan Makassar. Dimana kejadian itu menimpa MTsN Nggele, dimana untuk tiga hari bahan pelajaran tidak ikut dikirim bersama naskah UN Utama yang terdiri dari 5 paket soal yaitu P12, P25, P39, P46, P54. Begitu juga dengan naskah soal UN cadangan yang terdiri dari 1 paket soal yaitu P91.”Jadi untuk MTsN Nggele itu, kurang terutama untuk mata pelajaran yang akan di-UN-kan selama tiga hari. Cuma Bahasa Indonesia saja yang lengkap,”kata Kabid Pendidikan (Ketua Pelaksana UN Diknas Kep Sula) Samsuddin Ode Maniwi.
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan panitia Depag, karena bukan hanya soal UN Diknas yang kurang, tetapi juga mata pelajaran dari Depag ikut kurang.”Kita koordinasi dan hasilnya kita mengumpulkan sejumlah kelebihan soal dan lembar jawaban yang terdapat disetiap MTs yang ada di Kota Sanana maupun pulau lain ke Kep Sula,”akunya.
Untuk mengumpulkan soal tersebut, jelas Kabid Pendidikan Diknas Kep Sula ini, pihaknya akan melibatkan sejumlah instansi terkait terutama keamanan. Karena, soalnya UN ini sebenarnya dibuka saat siswa dalam kelas dan diperlihatkan samplenya.”Alternatif yang akan dilakukan mengumpulkan soal, lembar jawaban dan berita acara dari   yang akan di-UN-kan dari sejumlah MTs di dalam Kota Sanana maupun luar Kota Sanana (Mangoli dan Taliabu). Bila tidak cukup akan dicetak lagi, tetapi unsur terkait seperti polisi harus hadir,”tandasnya. (din)

Tidak ada komentar: