*Soal UN MTsN Nggele Kurang
Dari Percetakan*
SANANA, PM-- Kebakaran
meludeskan tiga ruang belajar dan satu ruang Guru gedung Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Tabona, Kecamatan Tabona, Kabupaten Kep Sula, pada Senin (25/4) dini
hari atau pukul 02.00 WIT.
Kadis Pendidikan Sedang Melihat Peseta UN |
Sejauh ini didugaan warga setempat mengatakan
kebakaran 3 ruang belajar dan satu kantor Dewan Guru itu diduga kuat disengaja.
Karena, api serentak dari tiga ruang, kemudian sejumlah meja yang akan dipakai
sebagai tempat duduk telah dibuang di dalam sumur yang dekat dengan lingkungan
sekolah.”Jadi kebakaran itu serentak naik dari dalam kelas dan membakar plafon
yang terbuat dari tripleks, lalu menjalar menuju ruang guru yang saat itu
diduga masih terdapat soal UN untuk kelas III,”kata salah satu saksi yang masih
enggan menyebutkan namanya via telpon satelit.
Keganjalan lain, sekolah
itu tidak memiliki aliran listrik. Karena, Kecamatan Tabona saja belum dipasang
aliran PLN.”sekolah ini belum ada aliran listrik atau PLN, jadi tidak mungkin
dari kosletan. Apalagi kursi telah dibuang dan meja dibiarkan terbakar,”akunya
lagi.
Sementara itu, Kadiknas
Kep Sula Hi. Jaidun, Kabid Pendidikan (Ketua Pelaksana UN Diknas Kep Sula)
Samsuddin Ode Maniwi, ketika dikonfirmasikan, membenarkan kejadian tersebut. Bahkan,
keduanya berencana hari ini akan langsung ke TKP untuk melihat secara langsung.”Memang
ada empat ruang yang terbakar, tetapi siswa tetap menjalankan UN sebagaimana
mestinya, karena soal tidak terbakar,”kata Kadiknas.
Kadiknas kemudian
menjelaskan kronologis sebagaimana dilaporkan kepala Sekolah Tabona, bahwa siswa
tetap melaksanakan UN, karena soal UN itu masih tersimpang di rumah camat
Tabona pada saat kejadian. Kendati sebelumnya, diduga soal itu telah berada di
ruang guru.”Jadi semua soal itu ternyata setelah dibawah dari Sanana tidak
dibawah ke Sekolah langsung, tetapi diamankan dirumah Camat, jadi soal tidak
ikut terbakar,”paparnya.
Walaupun demikian, lanjut
Kadiknas pihaknya tetap akan menempuh jalur hukum, karena kuat dugaa adanya
oknum terkait yang melakukan pembakaran. Dimana di TKP ditemukan sejumlah
kejanggalan, selian tidak ada PLN, sekolah itu juga mempunyai pagar yang
tinggi, kemudian kursi dibuang ke dalam sumur hingga menyebabkan warga untuk
mengambil air agak sulit. Kemudian meja dibiarkan di dalam ruangan dan api
secara serentak dari tiga ruang menyala.”Ada sejumlah kejanggalan sebagaimana
diungkapkan kepala Sekolah dan camat,”akunya.
Soal
UN Kurang dari Percetakan
Selain persoalan
pembakaran sekolah? UN di Taliabu juga diwarnai dengan kekurangan dari
percetakan Makassar. Dimana kejadian itu menimpa MTsN Nggele, dimana untuk tiga
hari bahan pelajaran tidak ikut dikirim bersama naskah UN Utama yang terdiri
dari 5 paket soal yaitu P12, P25, P39, P46, P54. Begitu juga dengan naskah soal
UN cadangan yang terdiri dari 1 paket soal yaitu P91.”Jadi untuk MTsN Nggele
itu, kurang terutama untuk mata pelajaran yang akan di-UN-kan selama tiga hari.
Cuma Bahasa Indonesia saja yang lengkap,”kata Kabid Pendidikan (Ketua Pelaksana
UN Diknas Kep Sula) Samsuddin Ode Maniwi.
Untuk mengantisipasi
persoalan tersebut pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan panitia
Depag, karena bukan hanya soal UN Diknas yang kurang, tetapi juga mata
pelajaran dari Depag ikut kurang.”Kita koordinasi dan hasilnya kita
mengumpulkan sejumlah kelebihan soal dan lembar jawaban yang terdapat disetiap
MTs yang ada di Kota Sanana maupun pulau lain ke Kep Sula,”akunya.
Untuk mengumpulkan soal
tersebut, jelas Kabid Pendidikan Diknas Kep Sula ini, pihaknya akan melibatkan
sejumlah instansi terkait terutama keamanan. Karena, soalnya UN ini sebenarnya
dibuka saat siswa dalam kelas dan diperlihatkan samplenya.”Alternatif yang akan
dilakukan mengumpulkan soal, lembar jawaban dan berita acara dari yang
akan di-UN-kan dari sejumlah MTs di dalam Kota Sanana maupun luar Kota Sanana
(Mangoli dan Taliabu). Bila tidak cukup akan dicetak lagi, tetapi unsur terkait
seperti polisi harus hadir,”tandasnya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar