Banjir Yang Terjadi di Sanana |
SANANA, PM--Terjangan air bah memang tak kenal batas. Biasanya banjir selalu melanda warga yang tinggal di bantaran sungai di Kota Sanana. Namun pada Minggu (15/5), air sudah sampai ke pusat kota Sanana, bahkan di rumah dinas Bupati Kep Sula, Ketua DPRD yang berada di jalan Soekarno-Hatta.
Banjir yang terjadi belakangan
ini memang sudah cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, air yang biasanya hanya
sekitar sungai, kini sudah sampai ke jalan-jalan protokol yang notabene harus
bebas banjir. Amatan Posko Malut di lapangan, sejumlah lokasi diantaranya
Mangon, Fagudu, Falahu, Beliga, Waiboga terjadi kemacetan parah akibat jalan
yang tergenang air.
Ketinggian air mencapai puncaknya
sekitar pukul 9 pagi, yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Saat Posko
Malut menyambangi kediaman (Isda), tak ada aktivitas berarti di sana. Tampak,
sejumlah pegawai dan pekerja rumah dinas melakukan aktivitas pembersihan dan
sebebagian nongkrong di teras rumah sembari mengamati air yang menggenangi
halaman.
Keadaan yang tidak lazim ini
diakui oleh Umar, warga Fagudu, mengatakan ini kali pertama kawasan itu
terendam banjir sampai separah itu.“Air mulai menggenang sejak pukul 6 pagi,
saat itu hujan turun deras. Dulu tidak pernah setinggi ini,” tuturnya. Selain
merendam jalan, ketinggian air juga menyebabkan kemacetan panjang.
Parahnya lagi, sejumlah lokasi yang
tidak biasa menjadi langganan banjir kali ini menjadi santapan air yang
berwarna kuning kecoklatan akibat tanggul Mangon yang patah sepanjang 70 meter
lebih. Kemudian tanggul Kali Belanda juga ikut jebol.”Banjir ini disebabkan dua
tanggul yang patah akibat terjangan air dari pegunungan,”kata Hasim yang
terlihat mengevakuasi Mobil Dinas Ketua DPRD Kep Sula.
Keadaan ini berlangsung hingga
pukul 12 siang. “Waktu saya di gereja pagi tadi, tak begini. Namun pas pulang,
airnya sudah tinggi kali,” keluh seorang jemaat yang bafru saja pulang ibadah
minggu. Tingginya air membuat banyak kendaraan roda dua dan mobil mengalami
mogok.
Beruntung, sejumlah warga sekitar
mau memberi jasa untuk menolong pemilik kendaraan yang mogok tersebut. Penduduk
sekitar mengatakan, banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Kali Belanda dan
Mangon akibat tidak sanggup menerima banjir kiriman dari gunung.“Ini banjir
kiriman dari atas, sehingga sungai meluap sampai ke jalan. Biasanya tidak
setinggi ini,” kata Asri yang mengaku bermukim di kawasan Mangon.
Seusai memantau banjir Wakil
Bupati Safi Pauwah langsung membuat undang via SMS kepada sejumlah SKPD dan
jajaran Muspida diantara TNI dan Polri di Kabupaten Kep Sula dalam rangka
menggelar rapat penangan bencana. Dimana Pemda Kep Sula akan membentuk tim
khusus daerah bencana. Tim itu bertujuan mempercepat pembangunan kembali atau
rekonstruksi daerah yang terkena bencana alam. Mereka akan mengawasi dan
mendorong penyaluran dana rekonstruksi dari pemerintah daerah.
Wakil Bupati Kep Sula, Safi
Pauwah mengatakan tim itu akan melibatkan sejumlah SKPD dan Muspida di Pemda
kep Sula serta lembaga yang perduli terdapat lingkungan.”Kita akan membentuk
tim dalam secepatnya,”katanya.
SP juga menjelaskan tim ini akan
menggedor Sejumlah lokasi yang terkena banjir dalam mempercepat pembangunan di
daerah bencana tersebut. "Tim ini akan bekerja dalam memulihkan kondisi
korban banjir,”cetusnya.
Sementara itu, Ketua KNPI Kep
Sula Fifian Adeningsi Mus, juge mengaku kalau KNPI saat ini telah membentuk tim
yang akan membantu pemerintah dalam melakukan pendataan dan pemulihan korban
pasca banjir.”KNPI juga telah membentuk tim bencana,”katanya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar