Minggu, 15 Mei 2011

4 Jam Kota Sanana Terendam Air Sampai Pinggang Orang Dewasa

Banjir Yang Terjadi di Sanana
"Isda Tak Luput dari Luapan Air Kiriman"  
SANANA, PM--Terjangan air bah memang tak kenal batas. Biasanya banjir selalu melanda warga yang tinggal di bantaran sungai di Kota Sanana. Namun pada Minggu (15/5), air sudah sampai ke pusat kota Sanana, bahkan di rumah dinas Bupati Kep Sula, Ketua DPRD yang berada di jalan Soekarno-Hatta.
Banjir yang terjadi belakangan ini memang sudah cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, air yang biasanya hanya sekitar sungai, kini sudah sampai ke jalan-jalan protokol yang notabene harus bebas banjir. Amatan Posko Malut di lapangan, sejumlah lokasi diantaranya Mangon, Fagudu, Falahu, Beliga, Waiboga terjadi kemacetan parah akibat jalan yang tergenang air.
Ketinggian air mencapai puncaknya sekitar pukul 9 pagi, yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Saat Posko Malut menyambangi kediaman (Isda), tak ada aktivitas berarti di sana. Tampak, sejumlah pegawai dan pekerja rumah dinas melakukan aktivitas pembersihan dan sebebagian nongkrong di teras rumah sembari mengamati air yang menggenangi halaman.
Keadaan yang tidak lazim ini diakui oleh Umar, warga Fagudu, mengatakan ini kali pertama kawasan itu terendam banjir sampai separah itu.“Air mulai menggenang sejak pukul 6 pagi, saat itu hujan turun deras. Dulu tidak pernah setinggi ini,” tuturnya. Selain merendam jalan, ketinggian air juga menyebabkan kemacetan panjang.
Parahnya lagi, sejumlah lokasi yang tidak biasa menjadi langganan banjir kali ini menjadi santapan air yang berwarna kuning kecoklatan akibat tanggul Mangon yang patah sepanjang 70 meter lebih. Kemudian tanggul Kali Belanda juga ikut jebol.”Banjir ini disebabkan dua tanggul yang patah akibat terjangan air dari pegunungan,”kata Hasim yang terlihat mengevakuasi Mobil Dinas Ketua DPRD Kep Sula.    
Keadaan ini berlangsung hingga pukul 12 siang. “Waktu saya di gereja pagi tadi, tak begini. Namun pas pulang, airnya sudah tinggi kali,” keluh seorang jemaat yang bafru saja pulang ibadah minggu. Tingginya air membuat banyak kendaraan roda dua dan mobil mengalami mogok.
Beruntung, sejumlah warga sekitar mau memberi jasa untuk menolong pemilik kendaraan yang mogok tersebut. Penduduk sekitar mengatakan, banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Kali Belanda dan Mangon akibat tidak sanggup menerima banjir kiriman dari gunung.“Ini banjir kiriman dari atas, sehingga sungai meluap sampai ke jalan. Biasanya tidak setinggi ini,” kata Asri yang mengaku bermukim di kawasan Mangon.
Seusai memantau banjir Wakil Bupati Safi Pauwah langsung membuat undang via SMS kepada sejumlah SKPD dan jajaran Muspida diantara TNI dan Polri di Kabupaten Kep Sula dalam rangka menggelar rapat penangan bencana. Dimana Pemda Kep Sula akan membentuk tim khusus daerah bencana. Tim itu bertujuan mempercepat pembangunan kembali atau rekonstruksi daerah yang terkena bencana alam. Mereka akan mengawasi dan mendorong penyaluran dana rekonstruksi dari pemerintah daerah.
Wakil Bupati Kep Sula, Safi Pauwah mengatakan tim itu akan melibatkan sejumlah SKPD dan Muspida di Pemda kep Sula serta lembaga yang perduli terdapat lingkungan.”Kita akan membentuk tim dalam secepatnya,”katanya.
SP juga menjelaskan tim ini akan menggedor Sejumlah lokasi yang terkena banjir dalam mempercepat pembangunan di daerah bencana tersebut. "Tim ini akan bekerja dalam memulihkan kondisi korban banjir,”cetusnya.
Sementara itu, Ketua KNPI Kep Sula Fifian Adeningsi Mus, juge mengaku kalau KNPI saat ini telah membentuk tim yang akan membantu pemerintah dalam melakukan pendataan dan pemulihan korban pasca banjir.”KNPI juga telah membentuk tim bencana,”katanya. (din)

Tidak ada komentar: