SANANA,
PM—Warga nampaknya tidak lagi memaknai sebuah perjuangan. Buktinya, menjelang
perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-66, didepan rumah penduduk sama sekali
tidak terlihat mengibarkan (memasang) bendera merah putih atau emblem-emblem
lainnya, sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan pendahul-pendahulu
sebelumnya.
Bahkan,
hanya bisa terlihat disejumlah perkantoran atau setidaknya di depan rumah para
kepala dinas serta pertokoan. Ini seakan menandakan kurangnya perhatian warga
atas hari yang sangat sacral itu. Dan himbauan pemerintah juga seakan
disepelehkan, karena pemerintah melalui masjid telah mengumumkan
berulang-ulang.”Torang sudah sampaikan kepada warga melalui masjid untuk memasang
bendera atau umbul-umbul di depan rumah sebelum hari H (17 Agustus, red),”kata
Firman jamaah masjid dibilangan Falahu.
Bukan hanya
itu, Ketua Garuda Jainal Mus, mengaku ikut prihatin melihat kondisi warga yang
tidak mengibarkan bendara merah putih atau umbul-umbul.“Ya, sudah seharusnya
warga itu memasang (mengibarkan) bendera merah putih didepan rumah mereka
masing-masing, sebagai penghargaan bagi pejuang-pejuang kita sebelumnya dalam
mempertahankan kemerdekaan,” katanya.
Diakui
Jainal, sebab mereka ngakunya, kalau sebelumnya hampir rata-rata rumah warga
memasang bendera merah putih, sebagai bentuk penghargaan terhapa para pejuang.
Bahkan, sejumlah lomba juga diadakan di desa dan dikelurahan.”Dulu masih
anak-anak HUT Proklamasi itu merupakan suatu hari yang dinanti-nanti, karena
banyak lomba yang diadakan, dan untuk tahun ini pemda tidak melaksanakan
kemungkinan disebabkan bulan ramadhan,”cetusnya.
Pantauan
dilapangan, sepanjang Mangon, Falahu, Fatcey, Man-gega dan seputaran pasar
menuju Wai-Ipa Nampak bendera itu hanya terlihat di bagian perkantoran dan
rumah para pejabat. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar