Senin, 05 Maret 2012

Bandara Kukar Dalam Proses Studi Kelayakan


SANANA--Keinginan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula memiliki bandara semakin jelas akan terwujud karena menurut Kadis Perhubungan Irwan Mansur, saat ini rencana pembangunan bandara dalam proses  Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan.
Upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula untuk membuka isolasi daerah serta menjadikan Kep Sula terutama pulau Taliabu sebagai tujuan wisata melalui pembangunan bandara terus dilakukan.
Saat ini Pemkab Kep Sula sedang gencar-gencarnya memproses urusan pembangunan bandara yang berada di desa Sahu, Taliabu Utara. Apalagi semua dokumen telah dilakukan begitu juga rekomendasi dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dan pusat tentang dukungan pembangunan bandara dimaksud,  yang sudah didapatkan oleh Pemkab Kep Sula.
Bahkan jelas Irwan dalam waktu dekat  Tim Percepatan Pembangunan Bandara Kep Sula yang berada di Taliabu akan melakukan kunjungan dan bupati juga telah melakukan upaya percepatan proses pembangunan melalui Dishub agar supaya dalam waktu tim turun proses Feasibility Study tidak memuai kendala lagi.”feasibility study nya selesai dan proses selanjutnya bisa segera rampungkan secepatnya,”kata Irwan menirukan permintaan bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Kepsul, Hi Zainal Mus, membenarkan kalau dirinya telah mendapat perintah dari Bupati untuk membicarakan persoalan ganti rugi tanah dan rumah warga yang menjadi target pelebaran 600 meter itu.”Saya sudah diperintahkan dan pekan ini siap untuk ke Sahu dan membicarakannya dengan warga setempat,”katanya.
Penambahan 600 meter itu, karena Bupati AHM sendiri telah melihat bandara Sahu melalui foto yang diambil pekan lalu. Dan pekerjaan terus dilakukan pihak perusahan. Bahkan perusahan menjanjikan bandara ini akan rampung akhir januari 2011 ini.”Bupati sudah melihat hingga Bupati menilai panjang 1 km itu belum layak dan harus ditambah ke Selatan sepanjang 600 meter dan Bupati siap untuk memberikan ganti rugi kepada pemilik lahan dan rumah,”cetusnya.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Irwan Mansur, SH, mengaku kalau bandara Sahu dengan lebar ranway 23 meter dengan panjang 1.000 meter saat ini sudah bisa darati pesawat jenis Twin Otter (DHC6) atau Casa C 212. dan untuk pesawat lain tentunya masih harus menunggu pengerasan landasan pacu (ranway existing) yang ketebalannya harus mencapai 35 cm dengan CBR 4 persen, kemudian landasan hubungan (taxiway) landasan parkir (apron).”Untuk akhir pekan ini Ranway existing, taxiway dan apron sudah rampung dikerjakan,”katanya.
Dirinya juga menjelaskan sub grade dengan kondisi kering atau biasa disebut CBR Sub Base telah mencapai angka normal yakni 4 persen dengan ketebalan sirtu landasan 34 sampai 45 cm. Hingga itu, pihak perusahan melakukan pengerasan secara berulang-ulang. Apalagi sebagian landasan akan mempergunakan tahan liat yang mudah menempel.”Verifikasi pelaksanaan bandara dengan ramway number :18-36,”akunya.(chu)

Tidak ada komentar: