SANANA--Keinginan Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Sula memiliki bandara semakin jelas akan terwujud karena
menurut Kadis Perhubungan Irwan Mansur, saat ini rencana pembangunan bandara
dalam proses Feasibility Study (FS) atau
studi kelayakan.
Upaya Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Sula untuk membuka isolasi daerah serta menjadikan Kep Sula terutama
pulau Taliabu sebagai tujuan wisata melalui pembangunan bandara terus
dilakukan.
Saat ini Pemkab Kep Sula sedang
gencar-gencarnya memproses urusan pembangunan bandara yang berada di desa Sahu,
Taliabu Utara. Apalagi semua dokumen telah dilakukan begitu juga rekomendasi dari
pemerintah provinsi maupun kabupaten dan pusat tentang dukungan pembangunan
bandara dimaksud, yang sudah didapatkan
oleh Pemkab Kep Sula.
Bahkan jelas Irwan dalam waktu
dekat Tim Percepatan Pembangunan Bandara
Kep Sula yang berada di Taliabu akan melakukan kunjungan dan bupati juga telah
melakukan upaya percepatan proses pembangunan melalui Dishub agar supaya dalam
waktu tim turun proses Feasibility Study tidak memuai kendala lagi.”feasibility
study nya selesai dan proses selanjutnya bisa segera rampungkan
secepatnya,”kata Irwan menirukan permintaan bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Kepsul,
Hi Zainal Mus, membenarkan kalau dirinya telah mendapat perintah dari Bupati
untuk membicarakan persoalan ganti rugi tanah dan rumah warga yang menjadi
target pelebaran 600 meter itu.”Saya sudah diperintahkan dan pekan ini siap
untuk ke Sahu dan membicarakannya dengan warga setempat,”katanya.
Penambahan 600 meter itu, karena
Bupati AHM sendiri telah melihat bandara Sahu melalui foto yang diambil pekan
lalu. Dan pekerjaan terus dilakukan pihak perusahan. Bahkan perusahan
menjanjikan bandara ini akan rampung akhir januari 2011 ini.”Bupati sudah
melihat hingga Bupati menilai panjang 1 km itu belum layak dan harus ditambah
ke Selatan sepanjang 600 meter dan Bupati siap untuk memberikan ganti rugi
kepada pemilik lahan dan rumah,”cetusnya.
Sementara itu, Kadis Perhubungan
Irwan Mansur, SH, mengaku kalau bandara Sahu dengan lebar ranway 23 meter dengan
panjang 1.000 meter saat ini sudah bisa darati pesawat jenis Twin Otter (DHC6)
atau Casa C 212. dan untuk pesawat lain tentunya masih harus menunggu
pengerasan landasan pacu (ranway existing) yang ketebalannya harus mencapai 35
cm dengan CBR 4 persen, kemudian landasan hubungan (taxiway) landasan parkir
(apron).”Untuk akhir pekan ini Ranway existing, taxiway dan apron sudah rampung
dikerjakan,”katanya.
Dirinya juga menjelaskan sub
grade dengan kondisi kering atau biasa disebut CBR Sub Base telah mencapai
angka normal yakni 4 persen dengan ketebalan sirtu landasan 34 sampai 45 cm.
Hingga itu, pihak perusahan melakukan pengerasan secara berulang-ulang. Apalagi
sebagian landasan akan mempergunakan tahan liat yang mudah menempel.”Verifikasi
pelaksanaan bandara dengan ramway number :18-36,”akunya.(chu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar