“ AHM Minta Pejabat Kep Sula Jangan Cuma Pintar
Bicara”
Bupati Kep Sula Ahmad H Mus |
Hingga itu, penggunaan kata ini lebih tepat
diberlakukan di daerah jawa dan sumatra. Namun, untuk kawasan indonesia timur
sangat tidak layak. Untuk itu, dimintakan kepada para Kepala Daerah di Malut
terutama Gubernur Malut dalam musrembang tingkat Nasional nanti harus kita
bersatu untuk mengkritisi penggunaan kalimat tersebut.”Kalimat ini tidak pantas
untuk dicantumkan di daerah Indonesia timur, pejabat daerah saja sudah
tersinggung apalagi rakyat,”tuturnya.
Alasan ditempatkannya kalimat tidak mampu itu
disebabkan semua aset terutama perputaran uang atau pantauan secara langsung
terhadap daerah minim dilakukan pejabat negara. Jadi wajar, daerah kawasn timur
banyak yang kurang mampu, karena pusat perekonomian masih berada di daerah
jawa.”Coba kalau uang dan pusat ekonomi itu berada di Malut atau Sanana, tidak
mungkin ada yang mengganggur,”cetusnya.
Selain, kata miskin adalah daerah tertinggal
dalam pembangunan, dimana menurutnya kalimat ini sama halnya dengan kata
miskin, karena kucuran dana untuk daerah
di maluku Utara itu sangat terbatas. Hingga proses pembangunan agak terhambat
pada pelaksanaan.”Kita terhambat bukan tertinggal dalam membangunan, karena
semua berputar di jawa,”tandasnya.
Untuk itu, dirinya akan melakukan loby terhadap
kepala daerah di kawasan timur Indonesia untuk melakukan penolakan terhadap
kata-kata tersebut.”Saya akan mengajak mereka untuk menolak kata-kata itu pada
Musrembang Nasional nanti. Kalau tidak diterima, maka solusinya meminta jatah
perputaran ekonomi dan uang di Kawsan Timur Indonesia,”kata AHM.
Selain persoalan tersebut AHM juga meminta
kepada peserta terutama pejabat yang ikut Musrembang Kabupaten diharapkan
jangan hanya pintar omong. Padahal, ia menginginkan pejabat Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) bisa benar-benar meningkatkan etos kerja dengan
sungguh-sungguh, untuk kepentingan
pembangunan daerah dan juga dalam pengawasan anak buahnya.“Jadi pejabat
pemerintah jangan hanya pintar bicara. Kepintaran harus diaplikasikan untuk
peningkatan pembangunan untuk kepentingan rakyat,” tegas Bupati. Bupati
menegaskan, bicara perlu, tapi harus sesuai dengan keperluan dan benar-benar
dibuktikan di lapangan.
Memang, Bupati seakan gerah dengan beberapa
SKPD yang belum mampu menjalankan kegiatan pemerintahan dengan baik dan benar.
Terutama untuk administrasi. Beberapa SKPD sering mengalami kesulitan dan
bahkan bingung saat ada pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) seperti yang terjadi baru-baru ini. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar