SANANA,PM--Diknas
Pendidikan Kep Sula yang dibantu sejumlah aparat Kepolisian dari Polres Sanana, terus melakukan penyidikan atas kebakaran tiga unit ruang belajar dan satu ruang kantor SMP Negeri
2 Tabona.
SMP Neg 2 TabonaYang Terbakar Nampak Dari Luar |
Informasi yang dihimpun Posko Malut di Tempat
Kejadian Perkara (TKP) menyebutkan kalau sekolah yang dibangun tahun 2003, oleh
sejumlah warga Tabona yang dimotori Samsuddin
Ode Maniwi , selaku `ketua yayasan LKMD dan juga
kepala Sekolah SD pada Alhilal Tabona saat itu. Terlepas dari proses
pembangunan sekolah itu. Ko sam biasa
disapa mengaku sekolah ini mempunyai catatan khusus pada saat dibangun. Dimana
sejumlah warga bahu membahu, bahkan sampai jabatan ikut digadaikan asalkan saat
itu di Tabona berdiri sebuah lembaga pendidikan tingkat SMP.
Disaat sekolah sedang dikerjakan, muncul
persoalan baru mengenai pembebasan lokasi dan saat AHM yang dikenal sebagai
pengusaha ikut menjadi donatur dalam membebaskan lahan untuk empat unit ruangan
tersebut dengan mencara mengirim uang kepada dengan jumlah dana Rp1
juta."Saya memang menjadi inisiator pembangunan gedung, tetapi donatur
dalam pembangunan terutama dalam pembebasan lahan adalah bupati Kep Sula saat
ini yang sebelumnya masih menjadi pengusaha,"cerita Samsuddin Ode Maniwi
yang saat ini menjabat sebagai Kabid Pendidikan Diknas Kep Sula.
Hingga itu, tetesan air mata yang menyebabkan
rasa sakit Ko Sam saat melihat dari dekat sisa-sisa bangunan itu, tak tertahankan.
Apalagi, saat kejadian sam langsung menelpon bupati."Saya telpon bupati
dan memintah untuk mengusut tuntas kasus pembakaran itu,"akunya.
Sementara itu, kadiknas kep sula Hi. Jaidun
yang turun langsung ke TKP di Kecamatan Tabona, mengatakan kalau kejadian ini
harus menjadi perhatian semua warga terutama membantu para pelaku pembakaran
sekolah. Apalagi, kejadiannya berlangsung pada momen UN tingkat SLTP. Hingga
ada indikasi kalau oknum tersebut ingin menggagalkan UN."Katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa sejauh ini belum
diketahui motifnya."Motifnya belum jelas. Tapi apa yang dilakukan itu
sangat merugikan daerah dan negara terutama pengrusakan asset negara."jelasnya.
Untuk itu dirinya meminta kepada aparat
kepolisian untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut, agar supaya
diketahui motif pembakaran yang dilakukan oknum terkait.”Kita harapkan Polisi
bisa bekerja maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini dan masyarakat juga
proaktif terhadap persoalan ini dalam memberikan informasi kepada polisi yang
bila mengetahui informasi terkait dengan kebakaran,”tandasnya.
Amatan Posko Malut di TKP terlihat sekolah
itu diduga sengaja dibakar dengan cara menuangkan bensin di plafon sekolah
dengan cara naik melalui bagian WC siswa, kemudian dilemparkan dari bagian
kantor dewan guru yang telah disiram dengan bensin. Kemudian api itu menjebol
plafon dan turun ke kursi sofa dan menghanguskan sejumlah buku, lemari dan meja
serta mesin paras ramout di ruang depan kantor dewan guru.
Kemudian api menjalar ke ruang Kepsek dan
menghanguskan sejumlah berkas termasuk satu unit lemari, meja dan kursi yang
diberi sejak tahun 2003. Sedangkan, tiga ruangan lainnnya membakar bagian kayu
penyangga antara seng dan badan bangun serta plafon. Pelaku juga mengambil ember
timbah lalu dijatuhkan ke dalam sumur yang ada di depan sekolah lalu ditekan
dengan 6 buah kursi yang diambil dari ruang ujian. Hal ini dilakukan agar
supaya warga saat menimbah tidak menemukan air. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar