Kamis, 28 April 2011

Sekolah buah tangan Pertama AHM Sebelum Jadi Bupati Di Bakar


SANANA,PM--Diknas Pendidikan Kep Sula yang dibantu sejumlah aparat Kepolisian dari Polres  Sanana, terus melakukan penyidikan  atas kebakaran tiga unit  ruang belajar dan satu ruang kantor SMP Negeri 2 Tabona.
SMP Neg 2 TabonaYang Terbakar Nampak Dari Luar
Informasi yang dihimpun Posko Malut di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyebutkan kalau sekolah yang dibangun tahun 2003, oleh sejumlah warga Tabona yang dimotori  Samsuddin  Ode  Maniwi , selaku `ketua yayasan LKMD dan juga kepala Sekolah SD pada Alhilal Tabona saat itu. Terlepas dari proses pembangunan sekolah itu.  Ko sam biasa disapa mengaku sekolah ini mempunyai catatan khusus pada saat dibangun. Dimana sejumlah warga bahu membahu, bahkan sampai jabatan ikut digadaikan asalkan saat itu di Tabona berdiri sebuah lembaga pendidikan tingkat SMP.
Disaat sekolah sedang dikerjakan, muncul persoalan baru mengenai pembebasan lokasi dan saat AHM yang dikenal sebagai pengusaha ikut menjadi donatur dalam membebaskan lahan untuk empat unit ruangan tersebut dengan mencara mengirim uang kepada dengan jumlah dana Rp1 juta."Saya memang menjadi inisiator pembangunan gedung, tetapi donatur dalam pembangunan terutama dalam pembebasan lahan adalah bupati Kep Sula saat ini yang sebelumnya masih menjadi pengusaha,"cerita Samsuddin Ode Maniwi yang saat ini menjabat sebagai Kabid Pendidikan Diknas Kep Sula.
Hingga itu, tetesan air mata yang menyebabkan rasa sakit Ko Sam saat melihat dari dekat sisa-sisa bangunan itu, tak tertahankan. Apalagi, saat kejadian sam langsung menelpon bupati."Saya telpon bupati dan memintah untuk mengusut tuntas kasus pembakaran itu,"akunya.
Sementara itu, kadiknas kep sula Hi. Jaidun yang turun langsung ke TKP di Kecamatan Tabona, mengatakan kalau kejadian ini harus menjadi perhatian semua warga terutama membantu para pelaku pembakaran sekolah. Apalagi, kejadiannya berlangsung pada momen UN tingkat SLTP. Hingga ada indikasi kalau oknum tersebut ingin menggagalkan UN."Katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa sejauh ini belum diketahui motifnya."Motifnya belum jelas. Tapi apa yang dilakukan itu sangat merugikan daerah dan negara terutama pengrusakan asset negara."jelasnya.
Untuk itu dirinya meminta kepada aparat kepolisian untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut, agar supaya diketahui motif pembakaran yang dilakukan oknum terkait.”Kita harapkan Polisi bisa bekerja maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini dan masyarakat juga proaktif terhadap persoalan ini dalam memberikan informasi kepada polisi yang bila mengetahui informasi terkait dengan kebakaran,”tandasnya.
Amatan Posko Malut di TKP terlihat sekolah itu diduga sengaja dibakar dengan cara menuangkan bensin di plafon sekolah dengan cara naik melalui bagian WC siswa, kemudian dilemparkan dari bagian kantor dewan guru yang telah disiram dengan bensin. Kemudian api itu menjebol plafon dan turun ke kursi sofa dan menghanguskan sejumlah buku, lemari dan meja serta mesin paras ramout di ruang depan kantor dewan guru.
Kemudian api menjalar ke ruang Kepsek dan menghanguskan sejumlah berkas termasuk satu unit lemari, meja dan kursi yang diberi sejak tahun 2003. Sedangkan, tiga ruangan lainnnya membakar bagian kayu penyangga antara seng dan badan bangun serta plafon. Pelaku juga mengambil ember timbah lalu dijatuhkan ke dalam sumur yang ada di depan sekolah lalu ditekan dengan 6 buah kursi yang diambil dari ruang ujian. Hal ini dilakukan agar supaya warga saat menimbah tidak menemukan air. (din)

Tidak ada komentar: