SANANA, PM--Potensi
perikanan Kabupaten Kep Sula yang sangat besar dinilai perlu untuk dikelola
lebih serius. Kep Sula merupakan daerah paling mempunyai potensi perikanan
terbesar di Malut. Dan produksi perikanan bisa memberikan hasil yang maksimal
hingga itu sudah diperlukan industri pengolahan hasil laut agar nilai tambah
produksi perikanan tidak perlu lagi ke daerah lain.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD
Kep Sula Hi. Faruk Bahnan yang pernah ikut melakukan penelitian bersama LIPI
Maluku saat sebelum menjadi anggota DPRD mengatakan bahwa habitat ikan tuna
baik masa berkembang biak ternyata berada diantara pulau Sula, Ambon dan Aru,
kemudian setelah dewasa ikan tersebut bergeser ke bagian luar laut aru lalu
kembali lagi.
Dengan demikian katanya, potensi Kep
Sula sangat besar di bidang kelautan. Hanya sayang, potensi ini belum dikelola
dengan baik karena belum ada industri perikanan di sana. Seandainya ada, bisa
dipastikan produksi ikan di sana akan memberikan pemasukan yang besar bagi
masyarakat dan pemerintah.”Coba kalau Perikanan memikirkan adanya taksi
minabahari dengan menyediakan 15 fiber dan satu penampung, maka akan terjawab
pengguran yang selama ini bekerja sebagai ojek,”katanya.
Sebab, dari 15 unit kapal bisa
memperkerjakan 15 orang dalam satu unit kapal belum termasuk tenaga di perkantorannya
atau di kapal penampung.”Bupati telah menerima hasil penelitian itu dan telah
disingkrongkan dengan hasil kunjungan DPRD ke daerah Jawa, hingga itu
diperlukan tenaga yang benar-benar mengerti laut untuk dinas terkait. Karena,
selama ini bantuan yang mengalir itu hanya bisa dinikmati kelompok dalam
kapasitas yang kecil,”paparnya.
Tak hanya itu, Hi. Faruk Bahnan juga
mengungkapkan perlunya Kep Sula mengembalikan komoditi yang menjadi ciri khas
daerah ini, sebagai daerah laut dan pertanian.”Kita harus tantang dinas terkait
dan perusda untuk bisa memikirkan investor ke daerah,”tandasnya.
Sementara itu, Dirut Perusda Abu
Bakar Gailea saat dihubungi secara terpisah mengatakan kalau pihaknya saat ini
memang sedang melakukan loby terhadap sejumlah investor diantaranya investor
Ikan Tuna, Investor di bidang Pertanian dan Perumahan.”Sekarang kita masih
melakukan loby terhadap sejumlah investor yang bermarkas di Bali dan
Jakarta,”katanya.
Bahkan, dirinya mengatakan dalam
waktu dekat ini pihaknya akan cobaa melakukan loby untuk mendatangkan investor
tersebut ke Kep Sula untuk melihat secara dekat komoditi yang berada di Kep
Sula baik di Mangoli maupun Taliabu.”Moga saja di APBD-P ini ada perhatian
pemerintah melalui bantuan dana,”cetusnya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar