Kamis, 05 Mei 2011

Daerah sudah Butuh Industri Perikanan


SANANA, PM--Potensi perikanan Kabupaten Kep Sula yang sangat besar dinilai perlu untuk dikelola lebih serius. Kep Sula merupakan daerah paling mempunyai potensi perikanan terbesar di Malut. Dan produksi perikanan bisa memberikan hasil yang maksimal hingga itu sudah diperlukan industri pengolahan hasil laut agar nilai tambah produksi perikanan tidak perlu lagi ke daerah lain.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kep Sula Hi. Faruk Bahnan yang pernah ikut melakukan penelitian bersama LIPI Maluku saat sebelum menjadi anggota DPRD mengatakan bahwa habitat ikan tuna baik masa berkembang biak ternyata berada diantara pulau Sula, Ambon dan Aru, kemudian setelah dewasa ikan tersebut bergeser ke bagian luar laut aru lalu kembali lagi.
Dengan demikian katanya, potensi Kep Sula sangat besar di bidang kelautan. Hanya sayang, potensi ini belum dikelola dengan baik karena belum ada industri perikanan di sana. Seandainya ada, bisa dipastikan produksi ikan di sana akan memberikan pemasukan yang besar bagi masyarakat dan pemerintah.”Coba kalau Perikanan memikirkan adanya taksi minabahari dengan menyediakan 15 fiber dan satu penampung, maka akan terjawab pengguran yang selama ini bekerja sebagai ojek,”katanya.
Sebab, dari 15 unit kapal bisa memperkerjakan 15 orang dalam satu unit kapal belum termasuk tenaga di perkantorannya atau di kapal penampung.”Bupati telah menerima hasil penelitian itu dan telah disingkrongkan dengan hasil kunjungan DPRD ke daerah Jawa, hingga itu diperlukan tenaga yang benar-benar mengerti laut untuk dinas terkait. Karena, selama ini bantuan yang mengalir itu hanya bisa dinikmati kelompok dalam kapasitas yang kecil,”paparnya. 
Tak hanya itu, Hi. Faruk Bahnan juga mengungkapkan perlunya Kep Sula mengembalikan komoditi yang menjadi ciri khas daerah ini, sebagai daerah laut dan pertanian.”Kita harus tantang dinas terkait dan perusda untuk bisa memikirkan investor ke daerah,”tandasnya.
Sementara itu, Dirut Perusda Abu Bakar Gailea saat dihubungi secara terpisah mengatakan kalau pihaknya saat ini memang sedang melakukan loby terhadap sejumlah investor diantaranya investor Ikan Tuna, Investor di bidang Pertanian dan Perumahan.”Sekarang kita masih melakukan loby terhadap sejumlah investor yang bermarkas di Bali dan Jakarta,”katanya.
Bahkan, dirinya mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan cobaa melakukan loby untuk mendatangkan investor tersebut ke Kep Sula untuk melihat secara dekat komoditi yang berada di Kep Sula baik di Mangoli maupun Taliabu.”Moga saja di APBD-P ini ada perhatian pemerintah melalui bantuan dana,”cetusnya. (din)   

Tidak ada komentar: