Jalan Protokol Kota Sanana digenani Air Hujan |
SANANA, PM - Banjir
yang menggenangi 5 desa di Kota Sanana. Kini, sejumah warga mulai mulai
mengeluhkan terserang penyakit gatal-gatal akibat terlalu lama berendam di air
yang menggenangi rumahnya.
Apalagi, sejauh ini belum ada
posko dari Dinas Kesehatan Kep Sula yang berdiri di lokasi-lokasi banjir yang
berada di Mangon terutama Arpon, Fatcey, Falahu, Fagudu, waibau. Padahal warga
sudah mulai diserang gatal-gatal. "Mas sejak kemarin kita sudah merasa gatal
dan demam terpaksa kita lagi ke puskesmas,”kata Fatmawati warga Mangon yang
berdomisili di arpon.
Selain Fatmawati warga Mangon,
ternyata warga Waibau juga mulai merasakan penyakit diare dan gatal-gatal,
dikarenakan semalaman beredam di air. "Kita sejak banjir dating tidak
pernah berpindah (mengungsi, red). Karena, dikwatirkan keadaan ini akan
dipergunakan orang tak bertanggungjawab menjarah isi rumah,”jelas Ibu Mia.
Pantauan Posko Malut, dibeberapa
lokasi banjir itu memang belum ada satu tenda yang berlogokan kesehatan. Hal
ini diakatakan Salah satu warga Sumarno (33), mengatakan dirinya mengalami
gatal-gatal usai menyelamatkan perabotan masak dan pakaian miliknya. Bahkan
rasa gatal-gatal dan pedih juga terasa di bagian punggung."Di sini yang
terkena gatal-gatal para nenek dan anak kecil, mungkin airnya terlalu kotor dan
bercampur kotoran hewan, tetapi bagaimana berobat posko kesehatan seperti di
daerah lain belum bisa ada di sini," ungkapnya.
Untuk itu pihak meminta selain
ada tenda pengungsian dan Posko dari Dinsos, pihak Kesehatan juga harus
mendirikan posko kesahatan untuk warga. Apalagi di Kepsul sudah ada Ikatan
Dokter Indonesia (IDI).”Kalau boleh secepatnya dinkes mendirikan posko
kesehatan,”kata Juleha salah satu PNS di lingkup Pemkab Kep Sula. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar