SANANA, PM – Pemerintah
Kabupaten Kep Sula menghimbau masyarakat untuk mewaspadai gerakan dan keberadaan
paham Negara Islam Indonesia (NII), walaupun belum tahu sudah berada di daerah
atau belum.“Paham NII jika tidak ditangkal dari sekarang, nantinya bisa membawa
persoalan besar dikemudian hari,” kata Kabag Infokom Setda Kep Sula, Ningsi
Mus, SH, kepada Posko Malut.
Ningsi Mus, SH |
Menurut Ningsi yang juga Ketua KNPI
Kep Sula itu, maraknya pemberitaan gerakan NII di Indonesia melalui media
massa, setidaknya memberikan langkah kewaspadaan kepada warga terutama kalangan
mahasiswa dan pelajar, bahwa gerakan mereka itu ada dan sering melakukan “cuci
otak” kepada korban.
Selain paham NII, Ningsi juga
menentang keras tindakan radikalisme sejumlah organisasi yang membawa nama
agama, karena dinilai bertentangan dengan ajaran serta merusak citra bangsa.“Tindakan
radikalisme membawa nama Islam sekaligus bercita-cita membentuk negara Islam,
merupakan hal salah dan siap berhadapan dengan massa Ansor dan Banser,”
katanya.
Mantan Camat Lede ini menyatakan
bahwa, tidak ada alasan apapun dan bagi siapapun untuk membentuk negara yang
baru atau mengubah dasar negara, pasti akan berhadapan dengan seluruh masyarakat
Kep Sula.“Bentuk terorisme atau ajaran sesat yang merugikan ideologi bangsa dan
melenceng dari ajaran agama tidak ada di Kep Sula. Sejauh ini Kep Sula sangat
menjunjung tinggi pluralisme,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kep
Sula Hi. Faruk Bahnan mengatakan, gerakan NII perlu ditangkal jika memang
hendak masuk ke Malut khususnya Kep Sula.“Peran kepolisian untuk menangani
gerakan NII jika ada aktifitas di daerah, serta masyarakat berhak melaporkan
kalau memang ditemukan,” ujarnya.
Paham NII harus di cegah di Malut,
terutama Kep Sula, karena daerah itu merupakan daerah yang pluralis dan
menjunjung tinggi toleransi, sehingga tidak ada aksi kekerasan apapun untuk
merusak ideologi bangsa. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar