Selasa, 17 Mei 2011

Warga Korban Banjir Mulai Bersihkan Rumah


Kondisi Banjir di Beliga, Sanana, Minggu (15/5) lalu
SANANA, PM-- Banjir yang terjadi di beberapa desa di Kota Sanana menyisakan kepedihan warga. Kini warga hanya bisa menyemangati hidup ke depan walau dengan segala keterbatasan setelah rumah-rumah mereka terendam dan tersapu banjir. Warga mulai membersihkan perabotan dan rumah-rumah mereka yang hancur dan terendam lumpur.
Misalnya di Beliga dan Arpon yang dilanda banjir pecan lalu, menjadi daerah terparah terkena banjir. Seluruh perabotan dan perlengkapan rumah mereka hancur, bahkan sejumlah rumah rata dengan tanah. Kini, aktivitas warga hanya bisa mencoba memunguti barang-barang mereka yang tersisa dari sapuan air banjir.
Warga mulai membersihkan berbagai peralatan rumah tangga dan mengeruk lumpur yang menggenangi rumah dan sumur air   dengan harapan bisa dipergunakan lagi. Sejumlah warga sudah mulai beraktivitas normal walau belum pulih secara keseluruhan mereka masih disibukan dengan membenahi rumah-rumah mereka.
Bencana banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Mangon dan Kali Belanda akibat tanggul patah dan jebol akibat hujan terus menerus, membuat sebagain desa diantaranya dua desa itu diporandak-porandakan selama 4 jam. Kini para korban menjalani hari di tengah suasana bencana dan membuat mereka harus tetap melanjutkan aktivitas mereka ke depan walau dengan keterbatasan.
Kekesalan terhadap pemerintah ditunjukan warga dengan tidak menerima bantuan sejak Minggu sore. Namun, amatan Posko Malut di Beliga ada sebagian warga telah menerima bantuan tersebut. Kendati demikian bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban mereka  masih sangat warga harapkan. Perbaikan sarana public seperti mesjid, sekolah, dan Tanggul yang hancur akibat banjir menjadi pekererjaan rumah bagi pemerintah di lokasi bencana. (din)

Tidak ada komentar: