Hi. Zainal Mus |
SANANA,
PM–
Beberapa bulan terakhir laporan tinda kejahatan pada nelayan di perairan
Kepulauan Sula, kian marak terjadi. Sejumlah nelayan merasa keamanannya
terancam saat mencari nafkah karena menilai perairan Kepulauan Sula semakin
rawan terjadi aksi pencurian.“Kita sering mendapat laporan kehilangan alat
tangkap nelayan, Dalam bulan ini saja mencapai tiga laporan kehilangan jarring
ini,” ujar Amirullah,
Bukan hanya aksi
pencurian jaring ikan nelayan, tetapi aksi pencurian ikan yang dilakukan
nelayan luar daerah dan nelayan asing dengan cara memasang rompong di peraiaran
kepualauan Sula.
Bahkan,
persoalan pemasangan rompong ini telah sampai ditelingan Ketua DPRD Kep Sula
Hi. Zainal Mus, bahkan dirinya meminta kepada pihak terkait terutama dinas DKP
(dinas kelautan perikanan), Polairud dan TNI AL untuk melakukan patroli.”Kita
minta mereka melakukan paotroli secara rutin, karena disejumlah wilayah di Kep
Sula itu ternyata telah dipasangi romping milik nelayan Labuha dan
Asing,”katanya.
Kepada DKP, Ketua
Hamast ini meminta agar patroli terhadap keamanan nelayan ditingkatkan. “Kita
paham memang tidak mudah mengawasi nelayan, tapi setidaknya ada upaya dari
pemerintah daerah membantu menegaskan pengawasannya dengan kapal patroli DKP
(dinas kelautan perikanan) yang ada itu,” ujarnya.
Sementara nada
sumbang juga disampaikan Jainal Mus, Ketua Umum Garuda (Gabungan Aspirasi
Rakyat Untuk Daerah) mengaku sejak dua hari ini dirinya menerima laporan adanya
pencurian ikan di wilayah Kep Sula.”Mereka datang melapor dan menyampaikan
untuk diteruskan ke Bupati, Garuda juga ikut prihatin karena wilayah kita kaya
akan ikan tetapi orang lain yang menjarahnya,”keluhnya.
Dirinya
meminta pengawasan terhadap terjadinya aksi seperti pencurian ikan ini memang
biasanya kerap kurang mendapat perhatian. Entah apa alasannya alasannya, namun
kita harapkan DKP Kepulauan Sula saat ini lebih berkonsentrasi terhadap tindak
kejahatan illegal fishing atau pencurian ikan dari nelayan asing. “Harus ada
pengawasan agar supaya nelayan local dapar menghasilkan uang. Kalau untuk
pengawasan keamanan seperti tindak pidana pencurian di laut, masih bias diatasi
dengan bentuk kerjasama dengan para nelayan,” ungkapnya.
Upaya
pengawasan tindak kejahatan seperti pencurian ikan, kata Jainal Mus, masih
sudah dilakukan dengan membentuk kelompok masyarakat yang melibatkan beberapa
perwakilan dari seluruh kecamatan. “Dengan adanya kelompok masyarakat ini kita
harapkan dapat berkoordinasi mencegah terjadinya permasalahan antar nelayan di
laut,” katanya.
Untuk itu
kedua kakak beradik ini mengimbau para nelayan agar sama-sama menjaga keamanannya
saat mencari nafkah di lautan. “Kita mengimbau kepada sesama nelayan untuk
sama-sama menjagalah. Tidak saling berbuat curang atau mencuri barang rekan
nelayan lainnya. Dan memelihara lingkungan laut terutama pencemaran dan
pencurian ikan oleh warga asing,” imbau keduanya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar