Jumat, 28 Oktober 2011

Raskin Mengalir Ke Pasar Tradisional


SANANA, PM - Beras miskin (raskin) mengalir ke sejumlah pasar tradisional di kabupaten Kepulauan Sula, entah siapa pengedar beras tersebut. Namun, beras milik warga ini bisa ditemukan di emperan pasar kota Sanana."Raskin dijual ke pedagang di pasar, biasanya raskin yang berkualitas kurang bagus," kata Sriyati, pedagang pasar Sanana.

Dikatakan, raskin dijual warga penerima dengan harga Rp 6.500 per kilogram, oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan sebagai penanggungjawab raskin."Biasa kita hubungi dan memberikan tawaran harga. apalagi raskin karena kualitasnya kurang bagus, namun adapula yang menjualnya karena butuh uang," katanya.
Dipasaran saat ini harga beras standar Rp 7.000 per kilogram dan Rp 7.500 perkilogram sementara yang kelas bagus Rp 8.000 per kilogram. Aminah, pedagang beras lainnya mengemukakan sering menerima raskin yang dijual oknum kelurahan atau desa dari daratan Mangoli dan Taliabu. Mereka umumnya menjual raskin sesaat setelah menerima dari pemerintah."Saya langgan membeli raskin, kemudian untuk menjualnya kembali kami mencampurnya dengan beras yang kualitas lebih bagus," ujarnya.
Bahkan kasus serupa juga ternyata terjadi di Tabona dimana ada oknum Kepala Desa ternyata tidak membagikan raskin kepada penerimanya. Dia oknum kades berinisial NB itu hanya memberikan jatah kepada desa yang dinilai menerima misalnya untuk jatah raskin tahun 2011 kemarin, NB hanya memberikan jatah raskin kepada Desa Pelengpadodo 50 kilo untuk dibagikan kepada 35 KK, Fayau dan Kataga juga diberikan beras yang sama untuk dibagikan. Sisanya tidak diketahui mengembang kemana.
Sementara itu, Camat Tabona Hardin Teapon ketika dikonfirmasikan dirinya mengaku tidak mengetahui apa yang dilakukan pihak desa. Namun, persoalan ini sudah menjadi buah bibir di masyarakat dan ketika dilakukan teguran oknum kepala desa tetap tidak mengindahkan.”Saya juga tidak tahu harus mengambil langkah apa, karena ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan,”katanya singkat. (din)

Tidak ada komentar: