Sabtu, 12 November 2011

Masyarakat Tikong dan Luna Masih Enggan Bayar Pajak


TALIABU, HS-- Kesadaran masyarakat di Dua desa masing-masing Desa Tikong dan Desa Luna dalam membayar pajak dinilai masih rendah. Buktinya untuk desa Tikong wajib pajak banguna (PBB) sebanyak 360 Kepala keluarga hanya 67 KK yang membayar pajak. Begitu juga dengan Desa Luna dari 255 KK hanya 46 KK yang melakukan pembayaran PBB dan sisanya sejauh ini belum pernah melakukan pembayaran.

Sekertaris Desa Luna, Mailaba Tarasolo, menjelaskan, dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, maka pihaknya telah melakukan Sensus Pajak Nasional (SPN) agar masyarakat Indonesia membiasakan diri membayar pajak."SPN merupakan kegiatan pengumpulan data untuk memperluas basis pajak dengan mendatangi subjek pajak (orang pribadi atau badan) di desa," katanya.
Bagi pemerintah Desa, SPN bermanfaat untuk menyiapkan data akurat atas potensi pajak untuk meningkatkan penerimaan daerah, dan bagi wajib pajak bermanfaat guna mendapatkan keadilan dalam berusaha. Dimana target SPN adalah orang pribadi dan kawasan pemukiman.”Selama ini apa yang diberikan petunjuk untuk pemerintah desa melalui kecamatan untuk membayar pajak telah dilakukan. Tetapi usaha itu seakan sia-sia,”kata Mantan Ketua BPD Desa Tikong ini.
Sekdes yang sudah menjabat lebih dari 18 tahun ini mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan masyarakat enggan membayar kewajibannya sebagai warga negara, yakni pajak."Beberapa faktor yang menyebabkan orang enggan membayar pajak ini di antaranya karena orang pajak sendiri. Masyarakat tidak percaya dengan orang pajak termasuk tidak yakin dengan Undang Undang pajak itu sendiri," tegasnya.
Selain itu, lanjut ayah lima anak perempuan ini, biasanya masyarakat juga coba-coba dulu atau melihat "kiri kanannya" kalau ada yang membayar ikut membayar, kalau ada yang tidak membayar juga ikut tidak membayar dan adanya faktor masyarakat itu sendiri yang tidak sadar untuk melakukan kewajibannya.”Kadang mereka saat mengetahui ada penagihan pajak, mereka memilih untuk berdiam diri di kebun,”kata ayah dari Mayani ini.
Oleh karena itu, katanya, sistem dan mekanisme, bahkan penampilan perpajakan harus dibenahi agar masyarakat tidak merasa "takut" dan "alergi" dengan pajak. Karena pajak merupakan kewajiban warga terhadap Negara.”Ini kebalikan banyak warga yang meminta hak dari pemrintah sementara kewajibanya membayar pajak tidak dilakukan,”tandasnya. (achun)

Tidak ada komentar: