Ketua DPRD Minta SKPD Langganan
Koran dan Paparkan Program
SANANA-- Minat membaca masyarakat
terutama para PNS dan kepala bagian di Kabupaten Kep Sula, sangat rendah
setidaknya bila dilihat dari indikator jumlah kunjungan ke perpustakaan setiap
harinya. Begitu juga dengan membaca media berupa koran dan majalah. Bahkan,
menurut mereka membaca koran atau sebagainya hanya membuang waktu saja.
Bahkan dari amatan Fajar Malut di
Kantor Kearsipan Kabupaten Kepulauan Sula, nampak tidak ada pengunjung hanya
ada para staf Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Kep Sula saja. setiap
hari pengunjung yang datang untuk membaca hanya 2-5 orang dan ini terjadi pada
saat mencari leteratur untuk sebuah perda atau membuat surat yang didalamnya
terdapat aturan. Setelah itu, untuk hari-hari biasa rata-rata tidak pernah
dimanfaatkan. Atau kemungkin juga perpustakaan dinilai tidak bermanfaat
lagi.”Pengunjungnya tidak seperti daerah lain, paling disini hanya 3-5 orang
saja,”kata salah satu staf.
Dia mengakui kalau buku di
perpustakaan daerah tidak selengkap buku yang disediakan.”bukunya juga apa
adanya jadi mungkin orang mikir buang-buang waktu saja,”cetusnya.
Ternyata bukan hanya perpusatakan
yang sunyi untuk dijadikan ruang baca, beberapa perpusatakaan sekolah juga
ternyata menurut beberapata tenaga pengajar memang kurang diminati.”Dari pada
membaca lebih baik main Facebook,”kata salah staf pengajar di SMA terkemuka di
Sanana ini.
Bukti lain persoalan rendahnya
minat baca ini dilihat dari media yang sengaja diajak untuk kerja sama dengan
pemda setempat. Dimana media-media yang didatangkan hanya beberapa orang saja
yang sering membaca. Jangankan di SKPD di DPRD juga minat baca ini minim,
buktinya dari 25 anggota DPRD Kep Sula hanya 5 orang yang berlanggan.”Susah
sekali torang datangkan koran dan tulis berita mereka, dorang Cuma beli lalu di
simpang,”keluh Edy dan Mances yang menjadi pengantar koran harian dari Ternate.
Keduanya mengaku bahwa setiap
ditawarkan untuk berlangganan, para kepala dinas atau Kepala bagian beralasan
tidak mempunyai anggaran. Namun, paranya lagi di DPRD sama sekali tidak ada
niat untuk berlangganan. Begitu juga dengan pertanian yang nota benen Bupati
menginginkan adanya pemberitaan terhadap hasil pertanian malah memilih
diam.”Torang tara mangarti, tapi kalau anaknya ditugaskan buat kliping, wah
rumah diserbu untuk cari koran,”cetus keduanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Ketua DPRD Kep
Sula H. Zainal Mus, ketika dihubungi terkait dengan keluhan pengantar koran
itu, mengaku kalau dirinya telah mengintrupsikan kepada sekwan untuk
berlangganan terutama untuk para anggota DPRD. Sebab, dengan media informasi
mengenai perkembangan pemerintahan dapat diketahui. Apalagi menyangkut program
Pemda yang dituangkan oleh AHM dan SP. Misalnya, program listrik dan Pendidikan
Berkarakter.”Saya sudah perintahkan untuk berlanggan, asal media itu mempunyai
wartawan dan berita Seputar Samata (Sanana, Taliabu dan Mangoli, red) tetapi
kalau tidak ada berita samata, maka kami juga meminta maaf,”cetusnya. Seraya
meminta SKPD harus berlangganan dan membuat berita setiap pekan terkait dengan
program, jangan hanya membaca program pemerintah daerah lain.”kita harus
mencintai program daerah sendiri,”kilahnya. (chu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar