Senin, 09 April 2012

Minat Baca Masyarakat Kep Sula Rendah


 Ketua DPRD Minta SKPD Langganan Koran dan Paparkan Program
SANANA-- Minat membaca masyarakat terutama para PNS dan kepala bagian di Kabupaten Kep Sula, sangat rendah setidaknya bila dilihat dari indikator jumlah kunjungan ke perpustakaan setiap harinya. Begitu juga dengan membaca media berupa koran dan majalah. Bahkan, menurut mereka membaca koran atau sebagainya hanya membuang waktu saja.
Bahkan dari amatan Fajar Malut di Kantor Kearsipan Kabupaten Kepulauan Sula, nampak tidak ada pengunjung hanya ada para staf Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Kep Sula saja. setiap hari pengunjung yang datang untuk membaca hanya 2-5 orang dan ini terjadi pada saat mencari leteratur untuk sebuah perda atau membuat surat yang didalamnya terdapat aturan. Setelah itu, untuk hari-hari biasa rata-rata tidak pernah dimanfaatkan. Atau kemungkin juga perpustakaan dinilai tidak bermanfaat lagi.”Pengunjungnya tidak seperti daerah lain, paling disini hanya 3-5 orang saja,”kata salah satu staf.
Dia mengakui kalau buku di perpustakaan daerah tidak selengkap buku yang disediakan.”bukunya juga apa adanya jadi mungkin orang mikir buang-buang waktu saja,”cetusnya.
Ternyata bukan hanya perpusatakan yang sunyi untuk dijadikan ruang baca, beberapa perpusatakaan sekolah juga ternyata menurut beberapata tenaga pengajar memang kurang diminati.”Dari pada membaca lebih baik main Facebook,”kata salah staf pengajar di SMA terkemuka di Sanana ini.
Bukti lain persoalan rendahnya minat baca ini dilihat dari media yang sengaja diajak untuk kerja sama dengan pemda setempat. Dimana media-media yang didatangkan hanya beberapa orang saja yang sering membaca. Jangankan di SKPD di DPRD juga minat baca ini minim, buktinya dari 25 anggota DPRD Kep Sula hanya 5 orang yang berlanggan.”Susah sekali torang datangkan koran dan tulis berita mereka, dorang Cuma beli lalu di simpang,”keluh Edy dan Mances yang menjadi pengantar koran harian dari Ternate.
Keduanya mengaku bahwa setiap ditawarkan untuk berlangganan, para kepala dinas atau Kepala bagian beralasan tidak mempunyai anggaran. Namun, paranya lagi di DPRD sama sekali tidak ada niat untuk berlangganan. Begitu juga dengan pertanian yang nota benen Bupati menginginkan adanya pemberitaan terhadap hasil pertanian malah memilih diam.”Torang tara mangarti, tapi kalau anaknya ditugaskan buat kliping, wah rumah diserbu untuk cari koran,”cetus keduanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Ketua DPRD Kep Sula H. Zainal Mus, ketika dihubungi terkait dengan keluhan pengantar koran itu, mengaku kalau dirinya telah mengintrupsikan kepada sekwan untuk berlangganan terutama untuk para anggota DPRD. Sebab, dengan media informasi mengenai perkembangan pemerintahan dapat diketahui. Apalagi menyangkut program Pemda yang dituangkan oleh AHM dan SP. Misalnya, program listrik dan Pendidikan Berkarakter.”Saya sudah perintahkan untuk berlanggan, asal media itu mempunyai wartawan dan berita Seputar Samata (Sanana, Taliabu dan Mangoli, red) tetapi kalau tidak ada berita samata, maka kami juga meminta maaf,”cetusnya. Seraya meminta SKPD harus berlangganan dan membuat berita setiap pekan terkait dengan program, jangan hanya membaca program pemerintah daerah lain.”kita harus mencintai program daerah sendiri,”kilahnya. (chu)

Tidak ada komentar: