Rabu, 09 Februari 2011

Diduga pembebasan Bandara Emalamo beraroma ”Permainan”


SANANA—Aroma tidak sedap mulai tercium dalam pembebasan bandara atau pembukaan pemblokiran Bandara Emalamo yang dilakukan sekelompok orang dengan mengatasnamakan sebagai pemilik lahan runway Bandara Emalamo. Dugaan kuat ada oknm-oknum tertentu yang memainkan peran untuk mengajak warga sekitar untuk melakukan aksi ketika rencana Bandara Emalamo dibuka.
Bahkan, peran isu atas Bandara Emalamo itu mencuat sampai pada rencana KPK yang akan melakukan pemeriksaan Bupati Kepsul AHM, pada Senin (7/2) awal pekan kemarin, terkait dengan Bandara Emalamo. Padahal, Bupati sejak Senin pagi sudah berada di Ternate dan melakukan penerbangan ke Fala dengan menggunakan Pesawat merpati. 
Buktinya, Rabu (9/2) kemarin, ketika wartawan Posko Malut mengcros-cek aktivitas warga yang melakukan pemblokiran di Bandara Emalamo, khusussnya dilokasi runway tempat dimana Selasa kemarin didirikan tenda. Wartawan Posko Malut hanya menemukan empat orang dengan posisi santai.
Ketika, koran ini melakukan dialog tanpa memperkenalkan diri sebagai wartawan, empat warga yang berinisial M, A, D dan U itu, mengaku kalau mereka berada di lokasi ini, karena baru dari kebun.”Torang dari kebun, karena agak lelah, maka torang mampir isap rokok,”kata mereka serentak.
Saat disinggu mengenai warga yang melakukan aksi kemarin, keempat orang ini mengaku kalau mereka berada dirumah masing-masing dan tidak berkumpul di Bandara setiap saat.”Nanti ada perintah bakumpul baru torang bakumpul, berarti torang tahu ada aktivitas lagi dibandara,”papar mereka.
Lalu ditanya mengenai siapa yang sering memberikan informasi itu? Keempatnya mengaku tidak mengetahui pasti, tetapi setiap ada kegiatan di Bandara Emalamo, warga pasti diinformasikan untuk menuju bandara.”Aduh..kalau itu torang tara tahu siapa orangnya,”kilah ke empatnya.
Kuat dugaan oknum tersebut pasti mengetahui semua apa yang dibicarakan dalam penyelesaian Bandara Emalamo. Dan anehnya lagi, sempat tersiar kalau Bupati Ahmad Hidayat Mus, Selasa (8/2) kemarin akan diperiksa oleh KPK terkait dengan persoalan Bandara Emalamo. Padahal, Bupati Ahmad Hidayat Mus, sejak Senin (7/2) sudah berada di Taliabu melalui Bandara udara Fala dengan menggunakan pesawat Merpati.”Bupati sudah tiga hari di Bobong dalam rangka menghadiri acara keluarga dan meninjau lokasi pembangunan serta rencana peresmian kecamatan Tabona,”kata Camat Taliabu Barat, Ma’aruf, SE via Ponsel yang juga dibenarkan Basri Deba dan Satria serta Kepala Desa Bobong Muhdin Soamole yang saat ini berada di Bobong. 
Mencuatnya aroma tidak sedap ini juga dipicu lambatnya jawaban surat Permintaan Pengamanan Bandara Emalamo Kepulauan Sula dari Bupati Kepulauan Sula No. 300/306/KS/XII/2010 yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Resort (POLRES) Kepulauan Sula. Padahal sudah jelas amanat dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Bab III Pasal 13 tentang tugas Pokok Kepolisian. (din)

Tidak ada komentar: