SANANA—Aroma tidak sedap
mulai tercium dalam pembebasan bandara atau pembukaan pemblokiran Bandara
Emalamo yang dilakukan sekelompok orang dengan mengatasnamakan sebagai pemilik
lahan runway Bandara Emalamo. Dugaan kuat ada oknm-oknum tertentu yang
memainkan peran untuk mengajak warga sekitar untuk melakukan aksi ketika
rencana Bandara Emalamo dibuka.
Bahkan, peran isu atas Bandara Emalamo itu
mencuat sampai pada rencana KPK yang akan melakukan pemeriksaan Bupati Kepsul
AHM, pada Senin (7/2) awal pekan kemarin, terkait dengan Bandara Emalamo.
Padahal, Bupati sejak Senin pagi sudah berada di Ternate dan melakukan
penerbangan ke Fala dengan menggunakan Pesawat merpati.
Buktinya, Rabu (9/2) kemarin, ketika wartawan
Posko Malut mengcros-cek aktivitas warga yang melakukan pemblokiran di Bandara
Emalamo, khusussnya dilokasi runway tempat dimana Selasa kemarin didirikan
tenda. Wartawan Posko Malut hanya menemukan empat orang dengan posisi santai.
Ketika, koran ini melakukan dialog tanpa
memperkenalkan diri sebagai wartawan, empat warga yang berinisial M, A, D dan U
itu, mengaku kalau mereka berada di lokasi ini, karena baru dari kebun.”Torang
dari kebun, karena agak lelah, maka torang mampir isap rokok,”kata mereka
serentak.
Saat disinggu mengenai warga yang melakukan
aksi kemarin, keempat orang ini mengaku kalau mereka berada dirumah
masing-masing dan tidak berkumpul di Bandara setiap saat.”Nanti ada perintah
bakumpul baru torang bakumpul, berarti torang tahu ada aktivitas lagi
dibandara,”papar mereka.
Lalu ditanya mengenai siapa yang sering
memberikan informasi itu? Keempatnya mengaku tidak mengetahui pasti, tetapi
setiap ada kegiatan di Bandara Emalamo, warga pasti diinformasikan untuk menuju
bandara.”Aduh..kalau itu torang tara tahu siapa orangnya,”kilah ke empatnya.
Kuat dugaan oknum tersebut pasti mengetahui
semua apa yang dibicarakan dalam penyelesaian Bandara Emalamo. Dan anehnya
lagi, sempat tersiar kalau Bupati Ahmad Hidayat Mus, Selasa (8/2) kemarin akan
diperiksa oleh KPK terkait dengan persoalan Bandara Emalamo. Padahal, Bupati
Ahmad Hidayat Mus, sejak Senin (7/2) sudah berada di Taliabu melalui Bandara
udara Fala dengan menggunakan pesawat Merpati.”Bupati sudah tiga hari di Bobong
dalam rangka menghadiri acara keluarga dan meninjau lokasi pembangunan serta
rencana peresmian kecamatan Tabona,”kata Camat Taliabu Barat, Ma’aruf, SE via
Ponsel yang juga dibenarkan Basri Deba dan Satria serta Kepala Desa Bobong
Muhdin Soamole yang saat ini berada di Bobong.
Mencuatnya aroma tidak sedap ini juga dipicu
lambatnya jawaban surat Permintaan Pengamanan Bandara Emalamo Kepulauan Sula
dari Bupati Kepulauan Sula No. 300/306/KS/XII/2010 yang ditujukan kepada Kepala
Kepolisian Resort (POLRES) Kepulauan Sula. Padahal sudah jelas amanat dalam Undang-Undang
No. 2 Tahun 2002 Bab III Pasal 13 tentang tugas Pokok Kepolisian. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar