SANANA, PM–Sejumlah warga
Sanana, cemas
atas maraknya perjudian di sejumlah lokasi yang menggunakan kartu domino dengan
taruhan uang. Bahkan, judi (303) ini dilakukan secara terang-terangan
dibeberapa lokasi, misalnya di dalam pasar khususnya tempat penjualan Cabo
(cakar bongkar, red) dan pusat kota yang berada di sejumlah emperan toko.
Salah seorang warga, Hardin mengatakan, permainan itu sudah berlangsung lama di dua lokasi itu dan mereka sangat menikmati. Apalagi tidak ada anggota yang melakukan penangkapan terhadap mereka. Bukan, hanya hari ini tetapi setiap hari dengan taruhan uang. Dan mereka adalah para pengojek dan penarik becak. Warga yang melewati lokasi itu dengan anak-anak merasa kwatir karena akan memengaruhi anak-anak dan remaja. “Kalau orang tua tidak benar-benar mendidik dan menjaganya anak-anak bisa terpengaruh, apalagi setiap saat selalu melewati lokasi itu,” katanya.
Salah seorang warga, Hardin mengatakan, permainan itu sudah berlangsung lama di dua lokasi itu dan mereka sangat menikmati. Apalagi tidak ada anggota yang melakukan penangkapan terhadap mereka. Bukan, hanya hari ini tetapi setiap hari dengan taruhan uang. Dan mereka adalah para pengojek dan penarik becak. Warga yang melewati lokasi itu dengan anak-anak merasa kwatir karena akan memengaruhi anak-anak dan remaja. “Kalau orang tua tidak benar-benar mendidik dan menjaganya anak-anak bisa terpengaruh, apalagi setiap saat selalu melewati lokasi itu,” katanya.
Dia juga mengaku bahwa suatu waktu mereka sedang asyik
bermain diusir oleh salah satu petugas TNI dari Kodim, tetapi selang beberapa
waktu ikut lagi bermain. Selain itu, mereka seakan menikmati permainan judi
itu, karena sejumlah Sat Pol PP juga sering mondar-mandir.”Sat Pol PP juga Cuma
lihat begitu langsung pergi tidak ada sikap untuk membubarkan,”akunya.
Ia
menyatakan masalah judi ini pernah diadukan ke Polres. Tapi sampai sekarang
belum ada tindak lanjutnya. “Kami hanya minta kepada pemerintah atau polisi
segera memberikan tindakan atau peringatan. Agar hal tersebut tidak menjadi
kebiasaan masyarakat di desa ini, bila perlu ditangkap saja oknumnya,” paparnya.(din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar