TALIABU, PM – Musim
angin Selatan, produksi rumput laut di Taliabu, Kepsul mengalami peningkatan meski tak
begitu melonjak. Peningkatan tersebut membuat para petani kian bersemangat.
Selain karena pemeliharaannya tidak rumit dan proses pengeringannya yang
murah, harga jual rumput laut saat ini cukup stabil.
Hasruddin, salah seorang petani rumput laut asal Kecamatan Taliabu Barat Laut, mengatakan, budidaya
rumput laut yang telah digeluti keluarganya sudah bertahun-tahun telah memberi
pendapatan yang cukup besar, bagi perekonomian keluarga dan masyarakat petani
lainnya di pesisir pantai Taliabu, Kepsul.
Menurutnya, selama ini rumput laut (rodhopyta) yang
dibudidayakan oleh masyarakat di Taliabu, terdiri empat jenis yakni Philipin,
Jumbo Coklat, Jumbo Kuning dan Bangkok. “Sebenarnya banyak macamnya tapi itu
yang terbanyak hidup di Taliabu,” katanya.
Ayah dua anak ini menambahkan,
kendala yang dialami para petani rumput laut untuk hasil panenannya yang
kadang-kadang rusak. ''Cuaca yang tak menentu, mengakibatkan rumput laut
terserang penyakit,'' tuturnya sambil memperlihatkan hasil panenan rumput laut
yang tidak normal (rusak) serta kurangnya modal, yang membuat mereka memanen
hasil taniannya belum pada waktunya.
Sementara itu, ada bantuan dari pemerintah terutama pihak Dinas Perikanan
dan Kelautan, belum menyentuh semua pihak. Karena, ada bantuan hanya diberikan
kepada mereka yang dikenal. Akibatnya, sebagian petani rumput laut hanya
menggunakan modal sendiri untuk membeli perlengkapan.”Kalau ada bantauan
biasanya diberikan kepada pihak keluarga yang membawa amanat bantuan
itu,”katanya lagi.(din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar