![]() |
Stempel di depan pintau PLN |
Terbukti, pemadaman
listrik belum bisa ditangani PLN, karena pemadaman listrik masih seringkali
terjadi dan meresahkan pelanggan listrik di Lutim, terutama pada malam hari.
Warga setempat sudah meresahkan pemadaman listrik, karena hampir setiap saat
terjadi setiap hari.
Salah seorang warga Sanana,
Mualia B (32) mengatakan bahwa dalam satu hari kadang dua kali mengalami
pemadaman dengan jangka waktu yang begitu lama. Setelah siang padam malam juga
ikut padam “Pelanggan juga sulit mengadukan pemadaman listrik karena siang hari
kantor sudah tutup apalagi mereka (PLN, red) tidak ada nomor
pengaduan,”katanya.
Sementara saat
pelanggan PLN terlambat membayar, PLN langsung memutuskan jaringan listrik di
rumah pelanggan. “Pelayanan tidak seimbang yang diterima pelanggan, karena
terlambat satu bulan saja meteran langsung disegel. Kalau listrik padam
berjam-jam, tidak ada tanggungjawab PLN kepada pelanggan,” masih menurut Mualia
B.
Karena itu, Lia
sapaan akrab Maulia dan pelanggan PLN lainnya di Sanana menagih komitmen PLN
dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya. “Kami menunggu komitmen PLN
yang mau memberikan pelayanan terbaik, karena kenyataannya listrik masih sering
padam. PLN Ranting Malili tak profesional dan terkesan hanya sering
mencari-cari alasan, karena pemadaman listrik ini telah terjadi berulang-ulang
kali,” katanya.
Namun, pemadaman
semalam memang memuai kecaman yang kuat. Pasalnya, bupati AHM sendiri masih
menggelar kegiatan dengan sejumlah anggota DPRD dan saat Bupati menandatangani
sejumlah SK tiba-tiba listrik padam.”Sudah sekali PLN ini, Bupati sementara
tandatangan SK listrik mati, akibatnya sejumlah SK tidak jadi
ditandatangani,”jelas salah satu ajudan Bupati.
Hal ini dibenarkan Kabag
Infokom Setda Kepsul Ningsi Mus yang ikut mendampingi Bupati malam kemarin,
dimana dirinya mengaku bahwa malam itu bupati sedang membubuhkan tandatangan
tiba-tiba mati, terpaksa bupati meninggalkan dan menemui anggota DPRD yang
telah menunggu di lantai dasar isda.”Jadi Bupati temua anggota DPRD lampu
genset menyala dan setengah jam kemudian PLN menyalah dan Bupati melanjutkan
acara dengan DPRD dan SK ditandatangani pukul 03.00 WIT,”tandasnya.
Sementara itu, Muchlis salah satu petugas PLN Sanana di Konfirmasi mengatakan, seringnya terjadi pemadaman listrik itu
diakibatkan adanya alat yang rusak dan ada juga over piet dan jam pergantian
mesin.”Memang beberapa kali kami lakukan pemadan semua kepentingan stakeholder
dan itupun kami umumkan sebelumnya. Kalaupun tiba-tiba mati tanpa pemberitahuan
sebelumnya, itu murni gangguan atau pemadaman tak terencana,” jelasnya.
Ulis sapaan akrabnya
Juga meminta maaf atas adanya pemadaman litrik tersebut. Ia berharap warga yang
menjadi pelanggan PLN bisa bersabar. “Kami berharap warga bisa bersabar,
Yakinlah kami dari PLN akan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kinerja
kami untuk memuaskan pelanggan,” katanya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar