![]() |
Bupati Kep Sula AHM |
Empat sekolah yang
dikembangkan menjadi SD-SMP satap itu adalah Negeri 3 Mangoli Utara Timur di
Waisum, Mangoli Barat Pelita, Sulabesi
Barat di Nahil, Mangoli Tengah di Wailoba. Untuk mencapai SMP terdekat,
anak-anak di daerah tersebut harus menempuh jarak minimal lima kilometer.
Dan sekolah ini
dibangun dengan menggunakan dana Bloggred dengan sistem swadaya masyarakat oleh
pemerintah pusat. Dan pekan kemarin telah diserahkan kepada Pemerintah
Kepulauan Sula melalui Bupati Kep Sula Ahmad Hidayat Mus. Dan Bupati langsung
menyerahkan kepada Dinas Pendidikan kepulauan Sula, yang diterima langsung
Kabid Pendidikan, Samsuddin Ode Maniwi.”Kami (Dinkas, red) telah menerima
penyerahan asset Sekolah milik pusat yang dijadikan Asset Daerah,”katanya.
Dia juga menjelaskan
kalau penyebab tingginya anak putus sekolah di daerah itu disebabkan oleh
pendidikan. Dan Untuk Kep Sula sendiri Bupati telah memberikan instrupsi untuk
membuat satu perda yang mewajibkan anak-anak untuk bersekolah sejak usia dini.
Dan bupati merancang pendidikan satu atap ini untuk menjawab tantangan itu.
Hingga Diknas mengusulkan sejumlah sekolah dengan kreteria tertentu untuk
dijadikan sekolah satu atap yang merupakan gabung SD dan SMP. "Program ini
bertujuan menekan angka putus sekolah dengan mendekatkan jarak SMP ke daerah yang
relatif jauh lokasi SD dan SMP,"ujarnya.
Meskipun sudah
berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Diknas atas perintah Bupati tetap
melakukan pemntauan terutama melihat tenaga guru yang ada.”Kita pantau baik
dari tenaga pendidik maupun siswanya,”cetusnya.
Sementara itu, Kabag
Infokom Setda Kep Sula, Ningsi Mus, mengatakan kalau berkas-berkas asset daerah
dari pusat itu dibawah Bupati langsung. Karena, penyerahan dilakukan secara
resmi oleh pihak Departemen Pendidikan untuk para kepala daerah yang telah
membangun sekolah satu atap.”Bupati dalam penerimaan asset pusat untuk daerah
itu, mengaku akan mengusulkan beberapa sekolah lagi menjadi sekolah bertaraf
internasional dan terbuka,”katanya.
Hingga itu, dirinya
meminta kepada para kepala sekolah untuk selalu melakukan tugas dan kewajiban.
Karena sejumlah kucuran dana pendidikan telah diberlakukan. Begitu juga dengan pendidikan
gratis jangan disalahgunakan.”Selama ini masih ada sejumlah persoalan dalam
pendidikan dan ini membutuhkan semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan itu,
agar supaya keterlambatan dalam pendidikan itu dapat terhindari. Begitu juga
dengan penggunaan dana bos,”tandasnya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar