Bahkan, secara blak-blakan Wakil
Bupati menyayangkan sikap para kepala sekolah yang saat ini dinilai kurang
bertanggungjawab atas kegiatan belajar disekolah. Namun, lebih berfokus pada
perjalanan yang tak berguna alias meninggalkan tugas.”Banyak laporan bahwa
Kepala Sekolah lebih banyak menghabiskan waktu di ibukota Sanana, ketimbang
melakukan kegiatan belajar mengajar, dan ini akan menjadi sebuah persoalan
terburuk dalam dunia pendidikan bila dibiarkan,”katanya.
Bahkan, Wakil Bupati, mengaku
akan meminta restu kepada Bupati untuk melakukan sidak terhadap sekolah. Karena,
peningakatan pendidikan yang ada harus dibareni dengan kondisi disiplin guru
dan kepala sekolah.”Kalau sekolah mau maju semua harus ikut menyiapkan diri
jangan siswa dipaksa untuk menjadi yang terbaik kemudian kepala sekolahnya
malah jangan berada di sekolah dan gurunya juga tidak ikut melihat keadaan,”jelasnya.
Lebih aneh juga kalau sudah
mendapat dana bos pasti lama akan kembali ke sekolah.”Ini sudah menjadi
pemandangan umum di Diknas setiap hari jadi harus ada kebiasaan baik kalau
mengurus sesuatu itu dikirim atau saling titip terutama untuk persoalan dana
bos itu tidak perlu mondar mandir untuk ditanyakan,”cetusnya.
Selain wakil Bupati yang
melakukan kritikan atas pengunaan dana BOS, Kadis pendidikan juga tidak mau
tinggal diam. Dimana Kadis malah mengaku kalau hasil pantauan salah satu tim
pemeriksa ditemukan tidak adanya kesingkrongan laporan penggunaan anggaran dana
bos dan fasilitas yang dipergunakan dan juga tidak adanya transparansi sekolah
dalam membuat papan pengumuman penggunaan dana bos.”Saya sangat menyesalkan dan
apa yang dikatakan wakil bupati itu saya akan tindaklanjuti secepatnya agar
tidak menjadi persoalan buruk,”kata Hi. Zaidun di acara pembukaan kegiatan Program
Pengembangan Kapasitas Pendidikan Dasar atau Basic Education Capacity Trust
Fund (BEC-TF).
Dan untuk pengawasan itu jelas zaidun
sekolah perlu membuat papan informasi di depan pintu masuk kantor. Dan papan
itu nantinya berisikan mengenai info pencairan dana bos, penggunaan dan
sisanya.”Selama ini belum ada sekolah yang membuat papan tersebut dan tahun
2011 ini diwajibkan, ini mengingat untuk transparansi, namun selama ini Cuma ada
satu sekolah yang membuat papan tersebut,”cetusnya. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar