Rabu, 19 Oktober 2011

90 Unit Rumah di Pancadu Direlokasi

SANANA, HS— Sebanyak  90 Unit Rumah akan dibangun Pemda Kepulauan Sula di Desa Pancadu, rumah tersebut setidaknya akan dihuni oleh 100 jiwa dari Desa Pancadu yang menjadi korban bencana banjir, akibat bendungan rawa di pancadu jebol. Mereka tersebut memilih mengikuti program relokasi yang ditawarkan Pemda  Kep Sula.  Saat ini ke-69 KK berlindung di rumah para tetangga dan sanak family di desa tersebut.
Situasi Desa Pancadu Usai Banjir
Realisasi untuk pembangunan rumah tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini setelah usai dilakukan pembahasan Anggaran Perubahan. Langkah dari 100 KK ini diharapkan bisa diikuti warga lainnya sehingga terhindar dari ancaman bencana banjir yang tiap adanya hujan keras dan menyebabkan bendungan rawa itu tidak lagi mampu menahan air yang turun dari pegunungan.”Mereka yang akan relokasi itu rata-rata adalah pemilik rumah yang mengalami kerusakan cukup besar,”kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hi, Syafruddin, ST.

Lebih Lanjut Kepala BPBD Kepulauan Sula ini mengungkapkan, sebelumnya memang tidak ada niat untuk melakukan relokasi terhadap para korban.Namun, karena melihat kondisi dilapangan.Maka Wakil Bupati mengambil langkah untuk melakukan relokasi nterhadap para korban.”Awalnya tidak ada niat untuk melakukan relokasi terhadap para korban. Namun, karena kondisi dan situasi makan keputusan untuk menyelamatkan nyawa harus dilakukan relokasi,”paparnya.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaaan Umum ini, mengaku bahwa Wakil Bupati Kep Sula Hi Safi Pauwah melihat langsung dan memberikan bantuan secara simblis kepada warga.”Melihat lokasi yang memang berada di antara luapan air rawa dan air laut.Maka rumah yang terbawah air itu merupakan rumah yang berada di pesisir pantai. Sedangkan di lokasi air melangalir hanya terkena dampak kerusakan yang bias dikategori cukup parah juga,”tandasnya.
Ketika disinggung mengenai proses pembangunan rumah untuk para korban bencana banjir pancadu? Mantan Kabag Lingkungan Hidup ini, mengaku akan mengupayakan pembanguan 90 unit rumah itu dalam waktu dekat ini.”kita upayakan secepatnya. Apalagi ini sangat dibutuhkan,”tandasnya.
Bantuan Untuk Pengungsi Dari Dinsos Kabur
Sementara itu, sudah menjelang sebulan bantuan dari Dinas Sosial sendiri belum juga di kucurkan. Walaupun pihak dinas telah memberikan informasi kalau bantuan itu sudah berada di dalam ruang tunggu pelabuhan Sanana.”Dari Dinsos belum diberikan, baru yang memberikan Bencana Alam yang diserahkan langsung oleh Kepala Badan dan Wakil Bupati,”kata Kades Pancadu Yakub Rettek, kepada Habar Sula belum lama ini di Bobong.
Kades juga mengaku bahwa bantuan itu masih sangat diperlukan mengingat banyak warga yang belum berkebun, karena masih memikirkan tempat tinggal.”Rata-rata mereka yang menjadi korban adalah petani dan Nelayan, jadi bantuan itu sangat diperlukan,”tuturnya.
Ketika media ini melakukan pemantauan terhadap bantuan yang dimaksud di pelabuhan Sanana.Tidak satupun beras yang tersimpang di dalam ruang tunggu.Hingga itu, disinyalir Dinsos dudga telah memberikan surga telinga kepada korban banjir di pancadu.
Terkait dengan persoalan tersebut, MesakhRette, SH, yang juga anggota DPRD Kep Sula, mengatakan bahwa sikap yang dilakukan Dinsos dengan memberikan informasi tidak akurat itu pantas dipertanyakan. Apalagi ini persoalan bencana.”Kenapa harus ditutup-tutupi, kalau memang tidak ada bantuan dikatakan saja,”keluhanya.
Ketika disinggung mengenai anggaran untuk membawa bantuan itu?Mesakh mengaku bahwa persoalan dari mana anggaran itu tidak perlu disampaikan kepada warga.Apalagi, pihak Dinsos mengaku kalau bantuan itu telah ada dipelabuhan namun anggaran untuk membawa bantuan tersebut belum ada.”Kenapa persoalan anggaran untuk pengdistribusian harus jadi persoalan, ini adalah sikap agar warga dimintai beban untuk membayar oleh oknum terkait didinsos,”tandasnya. (achun)


Tidak ada komentar: