SANANA,
HS— Sebanyak 90 Unit Rumah akan dibangun
Pemda Kepulauan Sula di Desa Pancadu, rumah tersebut setidaknya akan dihuni
oleh 100 jiwa dari Desa Pancadu yang menjadi korban bencana banjir, akibat
bendungan rawa di pancadu jebol. Mereka tersebut memilih mengikuti program
relokasi yang ditawarkan Pemda Kep
Sula. Saat ini ke-69 KK berlindung di
rumah para tetangga dan sanak family di desa tersebut.
Situasi Desa Pancadu Usai Banjir |
Realisasi
untuk pembangunan rumah tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini setelah
usai dilakukan pembahasan Anggaran Perubahan. Langkah dari 100 KK ini
diharapkan bisa diikuti warga lainnya sehingga terhindar dari ancaman bencana
banjir yang tiap adanya hujan keras dan menyebabkan bendungan rawa itu tidak
lagi mampu menahan air yang turun dari pegunungan.”Mereka yang akan relokasi
itu rata-rata adalah pemilik rumah yang mengalami kerusakan cukup besar,”kata
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hi, Syafruddin, ST.
Lebih
Lanjut Kepala BPBD Kepulauan Sula ini mengungkapkan, sebelumnya memang tidak
ada niat untuk melakukan relokasi terhadap para korban.Namun, karena melihat
kondisi dilapangan.Maka Wakil Bupati mengambil langkah untuk melakukan relokasi
nterhadap para korban.”Awalnya tidak ada niat untuk melakukan relokasi terhadap
para korban. Namun, karena kondisi dan situasi makan keputusan untuk
menyelamatkan nyawa harus dilakukan relokasi,”paparnya.
Mantan
Kepala Dinas Pekerjaaan Umum ini, mengaku bahwa Wakil Bupati Kep Sula Hi Safi
Pauwah melihat langsung dan memberikan bantuan secara simblis kepada
warga.”Melihat lokasi yang memang berada di antara luapan air rawa dan air
laut.Maka rumah yang terbawah air itu merupakan rumah yang berada di pesisir
pantai. Sedangkan di lokasi air melangalir hanya terkena dampak kerusakan yang
bias dikategori cukup parah juga,”tandasnya.
Ketika
disinggung mengenai proses pembangunan rumah untuk para korban bencana banjir
pancadu? Mantan Kabag Lingkungan Hidup ini, mengaku akan mengupayakan
pembanguan 90 unit rumah itu dalam waktu dekat ini.”kita upayakan secepatnya.
Apalagi ini sangat dibutuhkan,”tandasnya.
Bantuan Untuk Pengungsi Dari Dinsos
Kabur
Sementara
itu, sudah menjelang sebulan bantuan dari Dinas Sosial sendiri belum juga di
kucurkan. Walaupun pihak dinas telah memberikan informasi kalau bantuan itu
sudah berada di dalam ruang tunggu pelabuhan Sanana.”Dari Dinsos belum
diberikan, baru yang memberikan Bencana Alam yang diserahkan langsung oleh
Kepala Badan dan Wakil Bupati,”kata Kades Pancadu Yakub Rettek, kepada Habar
Sula belum lama ini di Bobong.
Kades
juga mengaku bahwa bantuan itu masih sangat diperlukan mengingat banyak warga
yang belum berkebun, karena masih memikirkan tempat tinggal.”Rata-rata mereka
yang menjadi korban adalah petani dan Nelayan, jadi bantuan itu sangat
diperlukan,”tuturnya.
Ketika
media ini melakukan pemantauan terhadap bantuan yang dimaksud di pelabuhan
Sanana.Tidak satupun beras yang tersimpang di dalam ruang tunggu.Hingga itu,
disinyalir Dinsos dudga telah memberikan surga telinga kepada korban banjir di
pancadu.
Terkait
dengan persoalan tersebut, MesakhRette, SH, yang juga anggota DPRD Kep Sula,
mengatakan bahwa sikap yang dilakukan Dinsos dengan memberikan informasi tidak
akurat itu pantas dipertanyakan. Apalagi ini persoalan bencana.”Kenapa harus
ditutup-tutupi, kalau memang tidak ada bantuan dikatakan saja,”keluhanya.
Ketika
disinggung mengenai anggaran untuk membawa bantuan itu?Mesakh mengaku bahwa
persoalan dari mana anggaran itu tidak perlu disampaikan kepada warga.Apalagi,
pihak Dinsos mengaku kalau bantuan itu telah ada dipelabuhan namun anggaran
untuk membawa bantuan tersebut belum ada.”Kenapa persoalan anggaran untuk
pengdistribusian harus jadi persoalan, ini adalah sikap agar warga dimintai
beban untuk membayar oleh oknum terkait didinsos,”tandasnya. (achun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar