Minggu, 30 Oktober 2011

Brimob dan TNi Berburu Sapi Di Tengah Pemukiman


Salah Satu Anggota Brimob Kep Sula Membidik Sapi
SANANA, PM-- Tim Ketertiban Umum Terpadu (Timdu) terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP), Polri, TNI, Tata Kota, BLH, Peternakan dan intansi terkait lainnya, pecan lalu melakukan penertiban terhadap ternak yang berkeliaran di jalan-jalan. Mereka mendatangi lokasi yang sudah diketahui sejak awal banyak hewan ternak yang dibiarkan berkeliarahan di jalan raya. Kendati sebelumnya mereka telah diminta aga mentaati Peraturan Daerah (Perda). Kedatangan Timdu tersebut menindaklanjuti perda yang telah disyahkan. Dan juga menjelang penilaian adipura tahun 2012.
Keterangan yang berhasil dihimpun media ini, di lapangan, bahwa jumlah lokasi yang tersebar diberbagai penjuru Kota Sanana, namun hanya sekitar 8 ekor yang berhasil dilumpuhkan dengan timah panas milik anggota. Dimana sapi yang banyak dilumpuhkan terdapat di sekitar Istana daerah (isda) desa Mangon, dilokasi itu sedikitnya emapt ekor sapi ukuran besar bahkan dua diduga telah mengandung.

Kepala Dinas Tata Kota, Kebakaran dan kebersihan, Idham Umasangdji, mengatakan kalau kegiatan ini dilakukan jauh sebelumnya telah diberikan informasi kepada masyrakat melalui masjid-masjid di kota Sanana. Dimana juga dalam informasi itu telah disampaikan kalau ada batas akhir untuk berkelihatan dan bila tim terpadu turun melakukan pemantauan dan ditemukan akan di tembak mati tanpa ada peringatan lagi.”Kegiatan ini sudah sesuai dengan prosedur dimana pemilik sapi, kambing telah diberikan informasi untuk mengikat sapi dan kambing, ternyata setelah dilapangan masih ada sapid an kambing yang tidak diikat dan itu berada di lokasi penilaian adipura,”katanya.
Lebih lanjut mantan Kabag Kesbangpolimas ini mengaku setelah ditembak dengan menggunakan senjata api jenis M16, sapi yang sudah tidak berdaya itu kemudian disembelih oleh petugas. Bila saat itu ada pemiliknya dan tidak keberatan maka langsung diserahkan dan bila tidak ada pemiliknya dan melakukan komplein, hewan hasil buruan itu dibawah ke polres untuk diamankan sambil menunggu pemilik.”Karena sudah diinformasikan, maka untuk tahap pertama penembakan itu tidak bermasalah dan semua menerima, bila tidak menerima kita akan proses secara hukum,”jelasnya.  
Kendati, Idham mengaku tidak bermasalah, ternyata banyak pihak menyayangkan sikap yang dilakukan itu, karena dinilai ada tembang pilih dalam penembakan pasalanya dalam satu hari penembakan itu hanya berlangsung di wilayah Mangon sampai di bilangan bandara (Waiboga, red) sedangkan Mangon ke arah Poheya belum disentuh. Apalagi dalam perjalan itu banyak sapi juga yang dibiarkan alias tidak ditembak.”Ada tembang pilih setelah berada di bagian RSU, karena ada sapi yang berkeliaran tidak ditembak alasan diikat, sementara di lokasi lain berkeliaran dipinggiran pantai tapi di tembak,”cetus Amrullah Amir.  (din)

Tidak ada komentar: