Salah Satu Anggota Brimob Kep Sula Membidik Sapi |
SANANA, PM-- Tim Ketertiban Umum
Terpadu (Timdu) terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP), Polri,
TNI, Tata Kota, BLH, Peternakan dan intansi terkait lainnya, pecan lalu
melakukan penertiban terhadap ternak yang berkeliaran di jalan-jalan. Mereka
mendatangi lokasi yang sudah diketahui sejak awal banyak hewan ternak yang
dibiarkan berkeliarahan di jalan raya. Kendati sebelumnya mereka telah diminta
aga mentaati Peraturan Daerah (Perda). Kedatangan Timdu tersebut
menindaklanjuti perda yang telah disyahkan. Dan juga menjelang penilaian
adipura tahun 2012.
Keterangan yang berhasil dihimpun
media ini, di lapangan, bahwa jumlah lokasi yang tersebar diberbagai penjuru Kota
Sanana, namun hanya sekitar 8 ekor yang berhasil dilumpuhkan dengan timah panas
milik anggota. Dimana sapi yang banyak dilumpuhkan terdapat di sekitar Istana
daerah (isda) desa Mangon, dilokasi itu sedikitnya emapt ekor sapi ukuran besar
bahkan dua diduga telah mengandung.
Kepala Dinas Tata Kota, Kebakaran
dan kebersihan, Idham Umasangdji, mengatakan kalau kegiatan ini dilakukan jauh
sebelumnya telah diberikan informasi kepada masyrakat melalui masjid-masjid di
kota Sanana. Dimana juga dalam informasi itu telah disampaikan kalau ada batas
akhir untuk berkelihatan dan bila tim terpadu turun melakukan pemantauan dan
ditemukan akan di tembak mati tanpa ada peringatan lagi.”Kegiatan ini sudah
sesuai dengan prosedur dimana pemilik sapi, kambing telah diberikan informasi
untuk mengikat sapi dan kambing, ternyata setelah dilapangan masih ada sapid an
kambing yang tidak diikat dan itu berada di lokasi penilaian adipura,”katanya.
Lebih lanjut mantan Kabag
Kesbangpolimas ini mengaku setelah ditembak dengan menggunakan senjata api
jenis M16, sapi yang sudah tidak berdaya itu kemudian disembelih oleh petugas.
Bila saat itu ada pemiliknya dan tidak keberatan maka langsung diserahkan dan
bila tidak ada pemiliknya dan melakukan komplein, hewan hasil buruan itu
dibawah ke polres untuk diamankan sambil menunggu pemilik.”Karena sudah
diinformasikan, maka untuk tahap pertama penembakan itu tidak bermasalah dan
semua menerima, bila tidak menerima kita akan proses secara hukum,”jelasnya.
Kendati, Idham mengaku tidak
bermasalah, ternyata banyak pihak menyayangkan sikap yang dilakukan itu, karena
dinilai ada tembang pilih dalam penembakan pasalanya dalam satu hari penembakan
itu hanya berlangsung di wilayah Mangon sampai di bilangan bandara (Waiboga, red)
sedangkan Mangon ke arah Poheya belum disentuh. Apalagi dalam perjalan itu
banyak sapi juga yang dibiarkan alias tidak ditembak.”Ada tembang pilih setelah
berada di bagian RSU, karena ada sapi yang berkeliaran tidak ditembak alasan
diikat, sementara di lokasi lain berkeliaran dipinggiran pantai tapi di
tembak,”cetus Amrullah Amir. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar