Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus |
SANANA - Segala macam cara dilakukan berbagai partai politik
untuk memenangkan Pemilu 2014 mendatang. Tak terkecuali Partai Golkar. Partai
berlambang pohon beringin ini mulai menggerakkan kadernya ke pelosok desa.”Saya
berharap kader penggerak kita dapat mencapai target, 100 kader di tiap desa di
seluruh Indonesia pada 2012,” kata Ketua DPD I Partai Golkar, Ahmad Hidayat Mus
saat membuka Diklat Karakterdes (Kader Penggerak Karakter Desa) Partai Golkar
di Desa Bobong.
Kepada para kader, pria yang kerap disapa AHM itu berharap
agar ikut memberikan solusi terhadap pelbagai persoalan yang terjadi dalam
masyarakat desa.Di samping itu AHM juga berharap agar prioritas pembangunan
lebih mengarah kepada pembangunan tingkat desa.”Konsep membangun Indonesia
harus dimulai dari desa.Kita harus mengangkat harkat dan martabat orang desa
yang selama ini marginal,” katanya.
AHM berharap, dengan prioritas pembangunan tingkat desa maka
tak ada lagi kesenjangan kesejahteraan antara desa dan Kabupaten.Dengan itu,
lanjut AHM, tak akan lagi muncul konflik sosial.”Ini juga untuk membangun
kemandirian bangsa,” kata Bupati Kepulauan Sula ini.
Diklat ini dihadiri ratusan kader Gollkar dari berbagai
penjuru Pulau Taliabu.Sejumlah tokoh Partai Golkar juga turut hadir,
diantaranya Ketua DPRD Provinsi Malut dan sejumlah pengurus DPD I PG Malut.
Pada kesempatan itu juga AHM meminta restu dari masyarakat
Samata (Sanana, Mangoli dan Taliabu) dalam pencalonan dirinya sebagai Gubernur
Maluku Utara, bias berjalan sesuai dengan harapan dan kader PG siap untuk
memenangkan calon pasangan yang diusung PG.”Kalau hasil survey memihak kepada
saya (AHM, red) maka saya akan melaksanakan dan bila tidak saya siap untuk
membantu baik materi maupun kader pendukung,”katanya yang disambut dengan suara
histeris dari berbagai penjuru.
Namun, baginya DG 01 Malut harus diperoleh pasangan dari PG
sendiri.Karena PG sudah sangat mengenal kondisi daerah dan kadernya tidak
menjadi kutu loncat dalam berbagai kegiatan.”Menang kalah itu adalah
perjuangan, dan Golkar tetap memberikan yang terbaik untuk daerah,”akunya dalam
orasi Politiknya.
Sebagai Partai yang sudah lama berkibar di Negeri ini, Partai
Golkar harus terus membuktikan keberadaanya yang hingga saat ini masih melekat
di hati masyarakat, untuk itu ada hal penting yang mesti dimiliki oleh Partai
Golkar, diantaranya yaitu Partai Golkar perlu mencetak kader politik, kader
pengusaha dan kader diposisi pemerintahan.”Ketiga hal penting tersebut mesti
terus dikembangka dan partai Golkar harus bisa membuktikan bahwa Golkar bukan
partai yang selama ini dianggap sudah tidak Berjaya, Golkar tidak mati tetapi
Golkar hingga detik ini tetap hidup dan terus melekat dihati masyarakat, dan
ini tugas para kader Golkar untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa partai
Golkar sangat berperan dalam ikut serta memajukan bangsa dan Negara khususnya
di wilayah Maluku Utara,” tutur AHM.
Dijelaskan AHM ketiga filar tersebut selalu ada hubungannya,
apabila kader golkar tidak mampu menciptakan tiga hal tersebut maka akan
sia-sia, perlu keseriusan dan kesungguhan para kader untuk membuktikan bahwa
partai Golkar bukanlah seperti yang dinilai sekelompok orang, sebab ketiga
filar tersebut memiliki singkronisasi. Untuk itu kata AHM menegaskan bahwa
politik itu perlu perjuangan dan kerjasama, jangan sampai ada kader
penghianat.”Jika Partai Golkar ingin lebih maju dan berjaya mesti ada
kerjakeras dan kerjasama, pegang teguh dan jalankan amanah yang diemban untuk
membuktikan bahwa partai Golkar benar-benar tumbuh dari suara rakyat dan untuk
rakyat,” pungkasnya.
Menurutnya, partai Golkar telah mencanangkan 2011 sebagai
tahun pengkaderan dan telah membidik minimal 30 juta kader baru untuk
menghadapi pesta demokrasi pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2014. Sebagai mana diketahui kata dia, bahwa salah satu catur sukses
partai Golkar yang diamanahkan pada Munas VIII Golkar 2009 adalah sukses
kaderisasi dan regenerasi.
Karena itu, implementasi sukses kaderisasi dan regenerasi
tersebut juga telah dibahas secara mendalam dalam Rakernas Partai Golkar dalam
Rapimnas I Partai Golkar tahun 2010 yang lalu. Ia mengemukakan, sukses
kaderisasi sangat penting dan mendasar karena menjadi pemicu dan pemacu bagi
keberhasilan catur sukses lainnya yang berpuncak pada sukses kemenangan Pileg
dan Pilpres 2014.
Untuk itu kata dia, sukses apa pun yang akan dicapai pasti
mempersyaratkan adanya kader yang berkualitas dan militan yang menjadi kekuatan
inti, pemikir, penggerak dan pelaksana yang tangguh serta mempunyai kemanpuan
yang dapat diandalkan. “Kaderisasi sangat penting dilakukan untuk mencapai
target. Makanya, kader Golkar harus meningkatkan konsolidasi dengan membidik
kader baru untuk bersama-sama berjuang mencapai kunci sukses di Pileg dan
Pilpres,”terangnya.
AHM yang juga Bupati Kepulauan Sula ini mengemukakan, menjadi
kader Golkar harusnya mampu menjalankan visi dan tugas-tugas partai serta siap
menghadapi segala tantangan dan menyelesaikan permasalahan yang ada. “Kader
Partai Golkar pantang menghindari masalah, apalagi lari dari masalah. Tetapi,
kader partai harus senantiasa siap menghadapi berbagai macam tantangan dengan
penuh tanggungjawab dalam menyelesaikan masalah yang terjadi,”tuturnya.
Dijelaskan dalam pembukaan diklat yang digelar ini bukan
hanya untuk menentukan bagaimana pembentukan kader penggerak. Namun intinya
adalah untuk mempererat tali silaturahmi antarpengurus, agar kedepan dapat
menjadi kesatuan yang handal dalam memiliki peranan penting disetiap
kelurahan.”Ini adalah program internal partai Golkar dalam memantapkan kembali
kader-kader ditingkat kecamatan dan desa. Nantinya akan kita harapkan mereka
akan menjadi kader pelopor bagi masyarakat pedesaan,” katanya.
Ia mengungkapkan, Partai Golkar membuat program Karakterdes
ini dalam rangka menghimpun kader-kader di pedasaan menjadi kader yang handal.
Nantinya kalau mereka tertarik dengan program ini dipersilahkan untuk bergabung
untuk melakukan perbuhan khususnya di masyarakat pedesaan.
Tugas kader Golkar nantinya adalah menjadi pelopor atau agen
gerakan pembangunan didaerah agar tercipta kesejahteraan masyarakat, yang
artinya kesenjangan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.”Kita menginginkan
kepada kader jangan hanya bisa mengucapkan janji kepada masyarakat. Melainkan
juga penting untuk mengadakan konsep pembangunan yang efektif yang setidaknya
dapat mengantarkan masyarakat mencapai cita-citanya,” kata Ketua DPD I Partai
Golkar Prov Malut ini.
Menurutnya, masyarakat dan pemilih sekarang ini sudah semakin
cerdas, mereka sudah bisa melihat baik dari perubahan ekonomi daerah, dan pasca
perubahan institusi perundang-undangan, bahwa sanya kedaulatan yang tertinggi
adalah ditangan rakyat.
Tentang Diklat Karakterdes yang dilaksanakan ini, menurutnya
juga menyampaikan bahwa Karakterdes adalah kader yang terikat pada daerah atau
daerah tertentu dengan tugas pokoknya adalah melakukan aktivitas atau kegiatan
untuk meyakinkan masyarakat desa. Program ini disampaikanya, juga berkaitan
tentang visi dan komitmen kerakyatan Partai Golkar dengan mencari terobosan
untuk mengkreasikan kegiatan-kegiatan di masyarakat demi kemajuan masyarakat
tersebut.
Dalam melaksanakan kegitan Diklat Karakterdes ini,
diungkapkan AHM sudah dirancang oleh Lembaga Pengkaderan Tingkat Nasional
Pusat. Namun ditambah-kannya menyesuaikan masing-masing daerah, maka materi itu
disederhana-kan.”Pada intinya materi ini memberikan tentang paradigma baru
partai golkar, doktrin KeGOLKARan, dan soal NKRI Pancasila, serta soal
kepentingan sosial kemasyarakatan,” imbuh AHM.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Kotabaru, Pardiansyah,
mengharapkan lewat Karakterdes ini seluruh kader partai golkar mampu menjadi
mesin penggerak partai dan mensosialisasikan program-program partai golkar
kedepan.”Harapan kita partai golkar semakin dekat dgn masyarakat dan dicintai
oleh rakyat, dan diharapkan partai golkar di kabupaten kotabaru bisa membawa
perubahan, sesuai dengan motonya suara golkar suara rakyat,” tuturnya.
Pesan Untuk Kader AMPI
Ketua DPD I PG ini juga meminta kepada Angkatan Muda
Pembaharuan Indonesia (AMPI)—organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan
Partai Golkar—secara tegas meminta para kadernya tetap konsisten dan tidak
tergoda untuk loncat pagar ke partai politik lain yang terus bermunculan.
“Garis acuan politik AMPI sudah jelas, yakni Partai Golkar. Sehingga seluruh
kader AMPI harus tetap konsisten terhadap Partai Golkar,” tegasnya.
AHM mengimbau, jika ada kader AMPI yang terlanjur bergabung
dengan Partai Nasdem agar segera meninggalkan partai tersebut. “Harus konsisten.
Jika tetap ingin di AMPI harus keluar dari partai Nasdem atau sebaliknya,”
jelas AHM.
Menurut AHM, hakikat peran dan fungsi AMPI adalah sebagai
laboratorium yang menciptakan kader berkualitas bagi Partai Golkar. Dengan
demikian, kader-kader yang dihasilkan AMPI memang dikhususkan untuk berkiprah
di Partai Golkar.”Garis politik AMPI sudah jelas karena hakikat keberadaan AMPI
adalah untuk Partai Golkar. Pilihannya tegas, kader AMPI hanya untuk Partai
Golkar. Kalau tidak, harus keluar dari AMPI,” paparnya.
Meski demikian, imbuh AHM, pihaknya tidak bisa memaksa kader
AMPI yang telah bergabung ke Partai Nasdem untuk segera keluar dari partai
besutan Surya Paloh tersebut. Namun,
jika tetap memilih bergabung dengan Partai Nasdem ataupun partai lain di luar Partai
Golkar, kader tersebut harus segera meninggalkan AMPI. AHM mengakui, kehadiran
Partai Nasdem tidak menjadi masalah dalam demokrasi yang dianut Indonesia.
Namun sebagai organisasi yang berafiliasi kepada Partai Golkar, AMPI sudah
mempunyai aturan tersendiri, yakni menghasilkan kader yang berkualitas untuk
berkpirah di partai berlambang pohon beringin itu.
Sebelumnya
para petinggi Partai Golkar juga sudah mengingatkan kadernya untuk tidak
bergabung dengan Partai Nasdem atau keluar dari Partai Golkar. Seperti
ditegaskan Ketua Dewan Panasehat Partai Golkar Akbar Tanjung, Golkar akan tetap
memberi sanksi tegas kepada kadernya yang bergabung dengan Nasdem.
Peringatan-peringatan tersebut disampaikan kepada mereka yang dikenal sebagai
tokoh atau kader Golkar yang ada di Nasional Demokrat. (achun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar