SANANA, PM--Meski jalan damai sudah ditempuh, tawuran antara pemuda Kampung Falahu dan Kampung Fachey, Kecamatan Kota Sanana, masih saja terjadi. Dini hari kemarin (11/7) pemuda dua kampung itu kembali terlibat bentrok.
Akibatnya, dua orang anggota
Polri menjadi korban dari saling lempar diantara kawanan dua pemuda tersebut.
Dimana satu anggota Polri mengalami luka parah di bagian kepala dan satunya
dibagian dahi. Dan perkelahian kedua
desa bertetangga ini, setelah bentrok sebelumnya sudah masuk kali kedua. Dimana
malam minggu lalu juga sempat bentrok, namun cepat diredam oleh aparat
kepolisian.
Tetapi, Senin (1/11) kemarin,
bentrok yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIT, berakhir setelah adanya
peringatan dari Kapolres Kep Sula untuk melakukan penembakan terhadap siapa
saja yang masih melakukan pelemparan. Hal ini dilakukan Kapolres Kepulauan Sula
AKBP Djarot Legowo, melihat dua anggota yang sudah berlumuran darah akibat
lemparan batu.
Kendati tidak ada yang korban
serius dalam insiden itu, namun puluhan rumah warga menjadi sasaran pelemparan
baik dari bagian Falahu maupun Fachey. Pantauan di lokasi kejadian menyebutkan,
tawuran tersebut dipicu oleh saling dendam karena persoalan sebelumnya (main
bola, red).”Ini dendam lama saja,
tetapi masih ada akarnya dan akarnya ini perlu di cari,”kata salah satu anggota
Polisi yang malam itu melakukan penjagaan dibagian timur Fachey.
Dilokasi sendiri sejak semalam
memang terlihat lengah dari warga, bahkan hanya bisa melihat dari dalam rumah
atau bilik jendela, karena puluhan batu dan pecahan botol berhamburan
dijalan-jalan. Bahkan, pagi kemarin sejumlah aparat juga masih disiagakan
dengan menggunakan tameng dan senjata laras panjang.
Kapolres sendiri mengaku kalau
kasus ini sedang dilidik dan telah dilakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan
juga telah ada kesepakatan bersama antara pemuda. Dan keduanya pemuda kampung
yang bertetangga itu sepakat untuk tidak mengulangi dan tidak akan terulang.
Tetapi, pasca perjanjian itu dibuat kini dua kali terjadi bentrok lagi.”Kita
sedang lidik dan kita masih dalami, karena ditakutkan jangan menyebar ke luar
lagi,”paparnya.
Untuk diketahui, bahwa insiden
ini Bupati Kep Sula AHM secara tegas telah meminta kapolres untuk melakukan
proses hukum dan tindak tegas di lapangan bagi oknum pemuda yang menjadi otak
dari persoalan ini. Selain itu juga Bupati telah me-non-aktifkan dua kepala
desa kampong tersebut. (din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar