SANANA –
Pembangunan Isntalasi air bersih di Desa Bajo, Kecamatan Sanana Utara, hampir
tinggal kenangan. Pasalnya, proyek pusat melalui Provinsi Malut senilai sekitar
3 milyar rupiah tersebut hingga kini
belum dinikmati warga Bajo. Padahal, proyek yang dilaksanakan sejak 2007
selayaknya sudah kelar.
“Kami tidak tahu perusahan apa
yang kerja di sini, kemungkinan hanya orang suruhan perusahaan yang datang.
Mereka sudah pasang instalasi hingga mesin pembangkit yang terletak di belakang
kantor bupati. Tapi, sampai sekarang sudah tidak ada lagi berita,” ujar
Alimudin Ahmad, salah seorang toko Pemuda Bajo.
Kebutuhan air bersih, kata
Alimudin, selama ini dipenuhi warga secara manual. Mengambil dari sumur
keluarga yang ada di desa Pohea menggunakan perahu sampan. Selain itu, sebagian
warga mengambil air di sumur bor yang merupakan bantuan Kementerian Kelautan
dan Perikanan RI melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kepsul.
“Alhamdulillah, beberapa waktu
lalu ada bantuan pusat yang diupayakan oleh Pemda Kepsul melalui Dinas
Perikanan, yang waktu itu dipimpin Kadis Syamsudin Tidore. Makanya, kami saat
ini pertanyakan penyelesaian proyek air bersih tersebut, kiranya pihak yang
berwenang dapat menjelaskannya,” kata Alimudin.(chu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar