SANANA—Sejumlah guru Honor Kabupaten Kepulauan Sula
mendesak PGRI Kabupaten Kepulauan Sula agar memperjuangan nasib mereka dalam
peningkatan kesejahteraan guru honorer di Kabupaten Kepulauan Sula dan
anggarannya bisa di tampung dalam APBD sebagaimana di daerah lain.
Hal ini diungkapkan Imran Ali, kesejahteraan para guru
honorer saat ini dinilai memprihatinkan, dan jauh dari sejahtera. Dikatakan,
upah yang diterima guru honorer masih jauh di bawah Upah Minimum Propinsi (UMP)
per bulan. Bahkan, kesejahteraan guru honor di Kota Sanana dan di dua pulau itu
masih sangat minim untuk dijadikan upah"Kita meminta PGRI dapat memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan guru honorer," katanya kemarin.
Imran mengatakan, Guru Honor juga berharap agar PGRI
mengambil tindakan solusi terhadap keluhan kesejahteraan guru honorer. Caranya
dengan peningkatan gaji yang ideal dan tunjangan kesejahteraan di
APBD."Pikiran kita, persoalan kelaparan dan kesejahteraan di Kep Sula
harus menjadi fokus mengatasi permasalahan, serta bagaimana solusinya. Daripada
harus menghabiskan energi dan anggaran untuk pembangunan fisik," katanya,
dan menilai belum menjadi persoalan serta kebutuhan masyarakat.
Guru Honor yang dalam waktu dekat akan membentuk Forum
Komunikasi Guru Honor ini menurutnya berkeyakinan, lewat pemenuhan
kesejahteraan yang layak bagi guru, menjadikan daerah ini sebagai Kabupaten berpendidikan.
Sehingga mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, dan sarana pendidikan
yang memadai bukan hanya sebatas mimpi.”Sebagai wadah tersendiri kita akan
membentuk Forum dan kita tetap berada dibawa pengendali PGRI sebagai persatuan
guru,”kata Imran
Imran menambahkan, pihaknya juga menuntut PGRI agar
menyurati pemerintah untuk segera mengambil solusi permintaan para guru honorer
diangkat menjadi CPNS, dengan melengkapi data base. Pihaknya juga mendesak
pemerintah agar segera menertibkan peraturan tentang pengangkatan guru honorer
menjadi PNS. "Peraturan pemerintah itu kita harapkan memuat ketentuam
maupun persyaratan pengangkatan guru honorer yang normatif dan adil," tandas
Imran (chu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar